Dinas Pendidikan Solo Siapkan Skenario Tahun Ajaran Baru, Sosiolog Sebut Kondisi Siswa Harus Dilihat
Rencana awal dari pemerintah, tahun ajaran baru 2020/2021 akan dimulai pada 13 Juli mendatang.
Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
"Kalau siswa dengan keluarga miskin yang tinggal di daerah yang agak pinggir pasti itu akan sulit."
"Kemungkinan orangtua tidak punya hp, atau hp-nya jadul (zaman dulu)," ungkap dia.
"Sekolah punya strategi masing-masing, guru kelas bisa ke rumah anak-anak," kata Etty.
Baca: Anies Baswedan Pastikan Kegiatan di Sekolah Tak akan Dimulai sebelum Kondisi Aman
Baca: Pendaftaran Sekolah Kedinasan Kemenkumham Dibuka 8 Juni, Ini Syarat Masuk Poltekip dan Poltekim
Baca: PSBB Jakarta Diperpanjang, Anies: Belajar di Sekolah Tak Akan Dimulai sampai Kondisi Aman
Menghadapi era new normal nanti, dirinya mengimbau agar pihak sekolah menyediakan sarana kesehatan yang cukup.
"Saya wanti-wanti (berpesan,-Red), bapak ibu guru, kepala sekolah, harus sudah siap, wastafel sudah mulai ditambah."
"Kalau masker, sekolah sudah mulai menyiapkan untuk anak-anak," terangnya.
Ia menyebut, para siswa sudah bosan belajar di rumah selama dua bulan ini.
Apabila pembelajaran tatap muka dilakukan, maka harus diterapkan sesuai protokol kesehatan.
"Anak-anak ini sudah jenuh juga dua bulan di rumah. Pasti nanti ada jalannya, anak-anak sehat ini yang paling utama," imbuhnya.
Kata Sosiolog
Sementara itu, sosiolog Universitas Sebelas Maret Surakarta, Nurhadi menyebut, pemerintah harus melihat kondisi dari siswa.
Apakah para siswa sudah mengerti cara untuk menghindari penularan Covid-19 atau belum.
Lalu bagaimana pihak sekolah menyampaikannya kepada anak-anak nantinya.
Sehingga, selain memikirkan waktu tahun ajaran baru dimulai, juga memikirkan kondisi yang dibutuhkan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.