Edukasi "Kebiasaan Anyar" bagi Warga Banyuwangi, Azwar Anas: Dimulai dari Kantor Pelayanan Publik
Azwar menyebut kebiasaan anyar di Banyuwangi dimulai dari kantor-kantor pelayanan publik, yakni dengan menerapkan protokol kesehatan
Penulis: Reza Deni
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bupati Banyuwangi, Azwar Anas mengadopsi istilah lokal untuk mengganti istilah new normal di masa pandemi virus corona atau Covid-19.
Menurutnya, istilah new normal di Banyuwangi kesannya tidak untuk semua kalangan masyarakat.
Baca: Polri: Pelaksanaan New Normal Tetap Mengacu Protokol Kesehatan
Sehingga, lanjut Azwar Anas, kalimat "Kebiasan Anyar" lebih tepat digunakan di daerahnya.
"Di Banyuwangi kami sebut kebiasaan anyar (kebiasaan baru). Jadi new normal ini kadang ya terdidik saja yang tahu, ibu-ibu di bawah kerepotan," kata Azwar dalam siaran BNPB, Kamis (4/6/2020).
Azwar menyebut kebiasaan anyar di Banyuwangi dimulai dari kantor-kantor pelayanan publik, yakni dengan menerapkan protokol kesehatan.
Di antaranya seperti di kantor-kantor pelayanan seperti kantor desa, kelurahan, kecamatan, dan kantor pelayanan publik lainnya.
"Sehingga bagaimana caranya karena kita belum tahu sampai kapan Covid-19 ini kapan berakhir, maka kita mulai dengan kantor desa-desa sesuai SOP," tambahnya.
Baca: Protokol Kesehatan Dinilai Sulit Diterapkan Saat Sekolah Dibuka
Merujuk pada prinsip Kepala BNPB sekaligus Gugus Tugas, Letjen TNI Doni Monardo, Azwar mengatakan SOP yang diterapkan di kantor-kantor desa di Banyuwangi mencakup penggunaan masker bagi warga dan pegawai hingga physical distancing.
"Kalau dia enggak mau pakai masker, kita suruh pulang. Kemudian sebelum masuk, harus dicek dengan thermogun. Kalau enggak mau dicek, kita suruh keluar. Lalu kami minta cuci tangan, dan saat di dalam harus menjaga jarak," pungkas Anwar.