Kisah Warga Kalimantan Jadikan Buaya Betina Sebagai Anak Angkat Karena Merasa Ada Ikatan Batin
Pria yang biasa disapa Pak Ambo itu terlihat akrab dengan 'Riska', nama buaya yang sedang diberi makan itu.
Editor: Hasanudin Aco
Buaya sepanjang empat meter itu sering datang ke rumah Ambo saat lapar.
Ambo pun memberikan tiga ekor ayam kepada buaya itu ketika berkunjung.
Usai menyantap makanan yang diberikan Ambo, buaya bernama Riska itu kembali ke perairan Sungai Guntung.
Pernah ditinggalkan merantau
Ambo pernah meninggalkan buaya itu selama dua tahun. Saat itu, Ambo mendapatkan pekerjaan di Samarinda.
Ketika berpisah, Ambo kerap mendapatkan laporan dari sang istri yang melihat buaya itu mondar-mandir di sekitar rumahnya.
Tapi, Ambo telah menitip pesan agar warga sekitar memberi makan ketika melihat buaya itu.
“Kadang kalau saya tidak ada. Diberi makan sama warga sekitar,” tutur Pak Ambo.
Ambo selalu mengingatkan warga yang hendak memberi makan agar memperlakukan buaya itu dengan halus.
Sehingga, buaya itu tak melukai warga.
“Jangan kasar. Jangan dimain-mainin. Jadi, kadang nelayan habis melaut beri makan ikan. Dia (buaya) menghampiri perahu nelayan diberi makan ikan sama nelayan,” kata Pak Ambo.
Dua tahun bekerja di Samarinda, Ambo memutuskan pulang ke Bontang mengurus buaya itu.
Sejak merawat buaya itu 23 tahun silam, Ambo tak pernah diserang atau dilukai.
“Takut sih ada. Tapi saya anggap sebagai anak sendiri. Sayang banget karena dari kecil ku pelihara. Sering saya elus-elus. Ku mandikan, ku gosok bagian belakangnya,” jelas Ambo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.