Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

3 Orang Terombang-ambing di Laut 21 Jam Lamanya Sebelum Diselamatkan Nelayan yang Tengah Memancing

Suasana haru menyelimuti kedatangan 3 nelayan, korban selamat dari tenggelamnya KM Puspita Jaya, di perairan Selat Sunda.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in 3 Orang Terombang-ambing di Laut 21 Jam Lamanya Sebelum Diselamatkan Nelayan yang Tengah Memancing
Dokumentasi Tim SAR
Tim SAR gabungan melakukan pencarian orang kapal tenggelam di Selat Sunda, Sabtu (20/6/2020) dini hari. 

TRIBUNNEWS.COM, KALIANDA - Kapal Motor atau KM Puspita Jaya terbalik dan tenggelam saat mencari ikan di Selat Sunda.

Dari 16 nelayan yang berada di atas kapal tenggelam tersebut, sebanyak 9 nelayan berhasil ditemukan selamat.

KM Puspita Jaya tenggelam setelah dihantam ombak tinggi pada Kamis (18/6/2020).

Suasana haru menyelimuti kedatangan 3 nelayan, korban selamat dari tenggelamnya KM Puspita Jaya, di perairan Selat Sunda.

Ketiganya ditemukan oleh nelayan yang sedang memancing di perairan Lampung.

Pihak keluarga mengaku bahagia, korban ditemukan selamat.

"Jam tiga (03.00 WIB) itu nelpon, dia sama orang tuanya langsung kita ke sini minta dijemput. Katanya ketemu di perairan Lampung sama perahu pancing nelayan," kata Elia salah seorang keluarga korban selamat, Minggu (21/6/2020).

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, 6 orang sudah lebih dulu diselamatkan.

Sempat terombang-ambing di perairan Selat Sunda selama 21 jam, ke-6 nelayan berhasil diselamatkan awak kapal pesiar berbendera Amerika Serikat, yang berlayar di sekitar lokasi kapal tenggelam.

Mereka kemudian dibawa ke Pelabuhan Merak, sebelum dipulangkan ke rumahnya masing-masing, di Pandeglang, Banten.

Baca: Juergen Klopp Akui Takumi Minamino Jadi Bahan Percobaan Saat Laga Everton Vs Liverpool

"Posisi kapal sudah miring, terus terkena gelombang, kapal itu sudah tidak bisa berdiri lagi langsung tenggelam. Itu hari Kamis malam Jumat," kata Surja, salah seorang korban selamat.

"Setelah miring kapalnya kami bersama semua ABK pada diam semalaman," sambungnya.


3 Orang Selamat

Tiga dari 10 penumpang yang hilang akibat peristiwa kapal tenggelam di Selat Sunda, pada Kamis (18/6/2020), akhirnya ditemukan, Sabtu (20/6/2020).

KM Puspita Jaya terbalik dan tenggelam di Selat Sunda, perairan sekitar kawasan Gunung Anak Krakatau (GAK), ditemukan tim SAR gabungan dalam kondisi selamat.

Ketiganya ditemukan nelayan di perairan Tajung Ilalang, Unjung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Banten pada Sabtu (20/6/2020) sore.

"Informasi yang kita dapatkan dari SAR Banten, tiga orang dari 10 penumpang KM Puspita Jaya yang hilang ditemukan selamat."

"Ketiganya ditemukan nelayan di wilayah Ujung Kulon kemarin (Sabtu) sore," kata Humas SAR Lampung, Deny Kurniawan, Minggu (21/6/2020).

Baca: Kakak Beradik Ditemukan Tewas di Bangunan Sekolah, Diduga Dibunuh Ayah Tiri, Penyebabnya Sepele

Deny menjelaskan kronologis penemuan ketiga penumpang kapal tenggelam tersebut, setelah sempat hilang.

Ketiga penumpang KM Puspita Jaya ini, kata Deny, ditemukan oleh nelayan yang hendak mencari ikan.

Perahu nelayan yang menolong ketiganya, lanjut Deny, bahkan sempat mati mesin, dan ditolong oleh kapal Duta Samudra.

Ketiga orang penumpang KM Puspita Jaya yang selamat ini adalah Wawan (40), Udin (45) dan Juhedi (38).

Tim SAR Banten serta juga didukung tim SAR Lampung masih melakukan pencarian untuk 7 penumpang lainnya yang belum ditemukan.

"Kita masih mendukung tim SAR Banten untuk mencari 7 penumpang lainnya yang masih belum ditemukan," ujar Deny Kurniawan.

Kapal Tenggelam

Sebanyak 7 nelayan masih dalam pencarian tim Basarnas, termasuk tim SAR Lampung, setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik dihantam ombak tinggi di Selat Sunda, perairan dekat Gunung Anak Krakatau.

KM Puspita Jaya yang berisi 16 nelayan sebelumnya dilaporkan tenggelam pada Kamis (18/6/2020) sekira pukul 17.30 WIB.

Isi dari kapal tenggelam tersebut adalah nelayan dari Pandeglang, Provinsi Banten, dengan tujuan mencari ikan di sekitar Pulau Rakata, Lampung Selatan.

Baca: H-3 Penutupan PPDB Jateng 2020, Ini Syarat dan Cara Daftar SMA/SMK di ppdb.jatengprov.go.id

Setelah dihantam badai dan kapal nyaris karam,10 nelayan berenang menggunakan viber menuju Pulau Rakata untuk menyelamatkan diri, sedangkan enam lainnya memilih bertahan di bangkai kapal yang belum tenggelam.

Enam nelayan yang bertahan di bangkai kapal diselamatkan oleh kapal pesiar Eurodam pada Jumat (19/6/2020) sekira pukul 17.00 WIB.

Sedangkan dari 10 nelayan yang berenang ke Pulau Rakata, tiga berhasil ditemukan selamat oleh tim Basarnas pada Sabtu (20/6/2020).

Tim SAR mengevakuasi satu dari enam orang yang selamat dari peristiwa kapal tenggelam yang membawa 16 penumpang di Selat Sunda, dekat GAK, Jumat (19/6/2020).
Tim SAR mengevakuasi satu dari enam orang yang selamat dari peristiwa kapal tenggelam yang membawa 16 penumpang di Selat Sunda, dekat GAK, Jumat (19/6/2020). (AFP/Ronald Siagian)

Koordinator SAR Pelabuhan Merak-Bakauheni, Radmiadi, yang dihubungi Tribun, Sabtu malam, mengungkapkan, tiga nelayan yang sebelumnya dinyatakan hilang bersama 7 lainnya, berhasil ditemukan dalam keadaan selamat.

"Tim SAR masih mencari tujuh penumpang lainnya. Kita juga mendatangkan kapal yang lebih besar untuk memudahkan pencarian," ujarnya.

Baca: Gempa Bermagnitudo 5.0 Goyang Pacitan Dini Hari Tadi

Radmiadi, mengungkapkan, KM Jaya Puspita berangkat menuju Pulau Rakata, dekat GAK, merujuk informasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Banten.

Ke-16 penumpang lalu menebar jaring ikan di sekitar Pulau Rakata sekira pukul 12.00 WIB.

Lalu, pada Kamis sore, kapal beserta 16 penumpang hendak kembali ke Banten.

Namun, di tengah perjalanan, ombak tinggi menghantam kapal tersebut sekira pukul 17.30 WIB.

"Saat kejadian kapal terbalik, ombak sekitar 2 sampai 3 meter."

Basarnas Banten dan sejumlah otoritas pelabuhan di Banten briefing pencarian KM Puspita Jaya
Basarnas Banten dan sejumlah otoritas pelabuhan di Banten briefing pencarian KM Puspita Jaya (TribunBanten.com/Martin Ronaldo Pakpahan)

"Ke-16 penumpang sempat berenang menuju Pulau Rakata untuk menyelamatkan diri," bebernya.

Namun, enam orang tidak kuat dan kembali lagi ke kapal.

Mereka bertahan di kapal yang belum sepenuhnya tenggelam hingga sehari semalam.

Pada Jumat sekira pukul 17.00 WIB, kapal pesiar asing bernama Eurodam asal Amerika melintas dan melihat kapal nelayan tenggelam.

Baca: Video Kocak Saat Lacazette Kangkangi Bola untuk Muluskan Operan Rekan

Kemudian mereka menurunkan kapal penyelamat dan membawa enam nelayan ke dalam kapal pesiar.

Sabtu dini hari, keenam nelayan dipindahkan ke kapal tim SAR.

Lalu, Sabtu pagi, tim SAR gabungan di bawah kendali Basarnas melanjutkan menyusuri titik koordinat untuk mencari 10 penumpang yang hilang.

Tim SAR gabungan melakukan pencarian 10 orang yang hilang akibat kapal tenggelam di perairan Selat Sunda, Banten, Sabtu (20/6/2020) dini hari.
Tim SAR gabungan melakukan pencarian 10 orang yang hilang akibat kapal tenggelam di perairan Selat Sunda, Banten, Sabtu (20/6/2020) dini hari. (Dokumentasi Tim SAR)

Satu Luka Ringan

Humas Basarnas Lampung, Deny Kurniawan, membenarkan enam penumpang selamat dari kejadian tersebut.

Merujuk informasi Basarnas Banten, jelas dia, enam penumpang itu bertahan di kapal yang belum sepenuhnya tenggelam.

"Enam penumpang bertahan di kapal yang terbalik dan diselamatkan oleh kapal Eurodam pada Jumat sore," ujarnya, Sabtu.

Selanjutnya, Basarnas Banten mengevakuasi enam korban selamat tersebut dari kapal Eurodam, Sabtu dini hari.

Satu orang di antaranya luka ringan. Mereka dibawa ke Puskesmas Pulomerak.

Sementara 10 penumpang lainnya hilang setelah berenang menuju Pulau Rakata.

Deny menyatakan, tim Basarnas Lampung ikut melakukan pencarian.

"Informasinya, 10 penumpang yang berenang ke Pulau Rakata sampai sekarang belum ditemukan. Masih dilakukan pencarian oleh tim Basarnas Banten dan kami dari Basarnas Lampung," ujarnya.

Adapun proses pencarian 10 korban dipimpin Kepala Basarnas Banten Zaenal Arifin menggunakan KN 372 yang berangkat dari Dermaga VI Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten.

Tim gabungan yang melakukan pencarian terdiri dari beberapa unsur. Antara lain Basarnas Banten, Polairud Polda Banten, Lanal Banten, KSOP Banten, Kodim Cilegon, PT ASDP Merak, PMI Cilegon, serta Basarnas Lampung.

3 unit kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) mencari korban musibah tenggelamnya kapal KM. Puspita Jaya pada hari Kamis lalu (18/6/2020) di perairan Selat Sunda.
3 unit kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) mencari korban musibah tenggelamnya kapal KM. Puspita Jaya pada hari Kamis lalu (18/6/2020) di perairan Selat Sunda. (Direktorat Jenderal Perhubungan Laut)

Titik Koordinat

Kepala Dinas Perhubungan Lampung Bambang Sumbogo menerangkan, tim Basarnas Banten mengevakuasi enam penumpang selamat setelah mendapatkan titik koordinat lokasi ditemukannya enam penumpang itu.

Awalnya, jelas Bambang, tim Basarnas Banten berangkat menuju Unit Siaga Merak untuk mempersiapkan penyelamatan menggunakan RIB 10,5 M.

Tim lalu berkoordinasi untuk melakukan penyelamatan dengan lokasi di sekitar Pulau Sangiang di koordinat 06° 03' 5,67"S - 105° 46' 39,35"E heading 240.71°. Estimasi waktunya satu Jam.

Tim kemudian berangkat menuju titik koordinat tersebut.

Dalam pencarian di titik koordinat yang dimaksud, tim berhasil menemukan kapal pesiar.

Bambang mengungkapkan kapal pesiar itu telah mengevakuasi enam penumpang yang bertahan di KM Puspita Jaya.

"Dalam pencarian, tim berhasil menemukan kapal pesiar (Eurodam) dengan satu orang luka ringan dan lima orang sehat."

Tim SAR gabungan melakukan evakuasi penumpang selamat dari peristiwa kapal tenggelam di perairan Selat Sunda, Sabtu (20/6/2020) dini hari.
Tim SAR gabungan melakukan evakuasi penumpang selamat dari peristiwa kapal tenggelam di perairan Selat Sunda, Sabtu (20/6/2020) dini hari. (Dokumentasi Tim SAR)

"Enam penumpang itu langsung di transfer ke KN 372 KSOP Banten, selanjutnya dibawa ke Puskesmas Pulomerak," jelas Bambang.

Enam penumpang selamat, yakni Durja (31) yang merupakan nakhoda kapal, Sanan (35), Dede Juri (24), Aji Alamsyah (21), Hasan (55), dan Ako (21).

Keenamnya warga Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Pandeglang.

Sementara 10 penumpang yang belum ditemukan, yaitu Jamal (25), Wawan (25), Sancan (35), Acuy (25), dan Rasmin (30).

Kemudian Suri (50), Udi (42), Boler (30), Tastirah (50), dan Joni (30).

Baca: Aurel Ingin Menikah di GBK Undang 50 Ribu Orang, Atta Halilintar Pusing Siapkan Biaya Rp 25 Miliar

Data terbaru malam tadi, tiga dari 10 nelayan yang hilang ditemukan selamat.

Sebanyak 7 nelayan masih dalam pencarian tim Basarnas, termasuk tim SAR Lampung, setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik dihantam ombak tinggi di Selat Sunda, perairan dekat Gunung Anak Krakatau.

KM Puspita Jaya yang berisi 16 nelayan sebelumnya dilaporkan tenggelam pada Kamis (18/6/2020) sekira pukul 17.30 WIB.

Isi dari kapal tenggelam tersebut adalah nelayan dari Pandeglang, Provinsi Banten, dengan tujuan mencari ikan di sekitar Pulau Rakata, Lampung Selatan.(tribunlampung.co.id/dedi sutomo)

Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Kisah Korban Kapal Tenggelam di Selat Sunda, Terombang Ambing 21 Jam di Laut Lepas

Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas