Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Bocah Diduga Dibunuh Ayah Tiri: 'Kalau Polisi Tak Bisa Menghukum Mati, Biar Kami yang Menghukum'

Nurbaiti mengatakan, tindakan pelaku ayah tiri korban bernama Rahmad (30) sangat kejam.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Dua Bocah Diduga Dibunuh Ayah Tiri: 'Kalau Polisi Tak Bisa Menghukum Mati, Biar Kami yang Menghukum'
Tribun Medan/Victory Hutauruk
Jenazah dua anak yang dibunuh ayah tiri di kawasan Jalan Brigjen Katamso, Medan dibawa untuk dimakamkan, Senin (22/6/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Dua bocah yang diduga dibunuh ayah tiri di kawasan sekolah Global Prima, Jalan Brigjen Katamso, Medan dimakamkan, Senin (22/6/2020).

Kedua anak tersebut adalah IF (10) dan RA (5).

Keduanya tinggal di Jalan Brigjen Katamso, Gang Satria, Kecamatan Medan Kota.

Lokasi rumah korban tampak dipadati oleh ratusan warga sekitar yang ikut merasakan kesedihan keluarga.

Tampak kedua jenazah telah dibalut oleh kain sarung cokelat dan dibawa warga.

Warga yang mengerumuni lokasi rumah duka, berteriak supaya pelaku dihukum mati.

Tetangga korban, Nurbaiti Tarigan menyebutkan bahwa kedua anak adalah anak-anak yang baik.

BERITA TERKAIT

"Keduanya itu sangat baik, mereka selalu bersama, kemana-mana sama. Makanya waktu kejadian mereka selalu sama," katanya sambil menitikkan air mata.

Nurbaiti mengatakan, tindakan pelaku ayah tiri korban bernama Rahmad (30) sangat kejam.

"Sangat kejam, enggak manusiawi, padahal itu anak-anak, dan itu anaknya kenapa bisa begitu tega," tegasnya.

Baca: 2 Bocah yang Tewas di Parit Diduga Dibunuh Ayah Tiri, Ayah Kandung: Pengin Lihat Wajah Pelakunya

Nurbaiti meminta agar pelaku dihukum dengan seberat-beratnya dan menegaskan agar dihukum mati.

"Ia harus dihukum seberat-beratnya, kalau bisa dihukum mati," tuturnya disambut teriakan dari ratusan warga.

Terdengar teriakan "Pelaku Dajal harus dihukum mati, sepakat semua," teriak seorang ibu dari keramaian yang disambut hukuman mati.

Lalu, terdengar lagi teriakan "Apabila polisi tidak bisa menghukum mati, biar kami yang menghukum mati," teriaknya.

Badannya Biru-biru

Dua bocah ditemukan sudah tak bernyawa dengan beberapa luka dari dalam sebuah parit dan sudut lorong gedung Sekolah Global Prima, Jalan Brigjend Katamso, Medan, Minggu (21/6/2020) pagi.

Keduanya adalah, IF (10) dan RA (5) yang merupakan warga jalan Brigjend Katamso, Gang Satria, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun.

Kedua bocah korban tersebut diduga dibunuh oleh ayah tirinya.

Setelah mayat kedua korban ditemukan Minggu pagi sekitar pukul 08.00 WIB, tak lama petugas kepolisian langsung membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diautopsi.

Baca: Hati Nenek Hancur saat Tahu 2 Bocah Tewas dalam Parit, Sebut Cucunya Bijak dan Rajin Mengaji

Kepada Tribun Medan, salah satu keluarga korban, Zuwairiah (41) mengaku kaget mendengar kejadian itu.

Perempuan berjilbab pink yang juga masih ada hubungan saudara sebagai nenek kedua korban ini mengatakan keluarga sangat sedih dan terpukul dengan kejadian mengenaskan yang menimpa IF dan RA.

"Badannya sudah bengkak semua dan biru-biru saat ditemukan. Abangnya disiksa dan dibuang ke semak-semak dalam lokasi sekolah. Si abang macam ada sampai terkopek (kulitnya). Ada bekas benturan di kepala kayak dibenturin ke dinding. Adeknya dimasukkan ke parit. Si adek lebih parah, ada luka di kakinya, dan kakinya sudah putih semua karena di parit ditemukan," tuturnya.

Atas kejadian naas yang menimpa kedua cucunya itu, Zuwairiah berharap pelaku dihukum seberat-beratnya.

Sebagai keluarga mereka tidak terima dengan apa yang dialami almarhum IF dan RA. Apalagi semasa hidup keduanya dinilai sebagai anak yang bijak.

"Luar biasa bijaknya cucu kami, sayang pun dia sama kami. Dihukum mati saja (pelakunya)," kata dia.

Semua Gara-gara Es Krim

IF (10) dan RA (5) bocah kakak beradik di Medan, Sumatera Utara, diduga tewas dibunuh ayah tirinya.

Bocah yang tinggal Jalan Brigjend Katamso, Gang Satria, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun tersebut ditemukan tewas dengan sejumlah luka di parit gedung Sekolah Global Prima, Jalan Brigjend Katamso, Medan, Minggu (21/6/2020) pagi.

Keduanya diduga tewas ditangan pelaku bernama Rahmadsyah akibat dianiaya.

Muhammad Arif (32), ayah kandung seorang korban yakni IF, mengaku berang saat mendengar kabar nahas yang menimpa anaknya.

Arif mengatakan dirinya merupakan suami pertama dari ibu korban.

Baca: Sang Nenek Ungkap Kondisi Dua Bocah Tewas dalam Parit di Medan, Minta Pelaku Dihukum Mati

Setelah keduanya lama berpisah, ibu korban memang diketahui menikah lagi dan memiliki anak kedua.

Hingga akhirnya menikah dengan ayah tiri yang jadi pelaku kasus dugaan pembunuhan ini.

"Sangat kesal, penasaran, pengin saja lihat wajah pelakunya kayak mana. Biar cepat ditangkap. Kenapa bisa setega itu, gara-gara dua es krim saja," ucapnya.

Arif menuturkan awalnya tahu kondisi yang dialami anaknya dari mantan istrinya.

Dia tak menyangka anaknya jadi korban keganasan ayah tiri.

Kondisi kedua bocah korban pembunuhan, IF (10) dan RA (5) saat dievakuasi petugas, Minggu (21/6/2020).
Kondisi kedua bocah korban pembunuhan, IF (10) dan RA (5) saat dievakuasi petugas, Minggu (21/6/2020). (Tribun Medan/HO)

Dia pun mengaku tak mengenal pelaku yang saat ini dikabarkan menjadi ayah tiri korban.

"Anak kan tinggal sama ibunya. Minggu pagi saya tahunya dari mantan istri menghubungi keluarga. Dikabari, saya langsung datang ke sini. Kok bisa kejadian seperti ini," ungkapnya.

Lebih lanjut kata Arif, selain mendatangi tempat kejadian perkara di sekolah Global Prima Medan, dia juga sudah mendatang Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

Namun saat datang Minggu siang, jenazah korban masih belum bisa dibawa.

Dia pun berharap jenazah korban bisa segera diserahkan pada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Baca: Dua Bocah Diduga Dibunuh Ayah Tiri, Keluarga: Dihukum Mati Saja Pelakunya

Selain itu sebagai ayah kandung, arif juga berharap pelaku dihukum seberat-beratnya karena telah membunuh anaknya.

"Saya melihat anak saya ke RS Bhayangkara, menunggu hasilnya gimana, namun belum ada bisa dibawa pulang jenazahnya. Harapannya bisa segera diserahkan sama keluarga biar bisa dikuburkan. Pelaku dihukum seberat-beratnya kalau bisa dihukum mati," katanya.

Kronologis

Sejumlah luka ditemukan pada tubuh dua bocah yang tewas dalam parit di sudut bangunan gedung sekolah Global Prima, Jalan Brigjen Katamso, Medan, Sumatera Utara.

Diketahui korban masing-masing bernama IF (10) dan RA (5).

Dua bocah kakak beradik, Ikhsan Fatahilah (10) dan Rafa Anggara (5) ditemukan tewas di dalam sebuah parit sudut bangunan gedung sekolah Global Prima, Jalan Brigjen Katamso, Medan.  (Minggu 21/6/2020).
Dua bocah kakak beradik, Ikhsan Fatahilah (10) dan Rafa Anggara (5) ditemukan tewas di dalam sebuah parit sudut bangunan gedung sekolah Global Prima, Jalan Brigjen Katamso, Medan. (Minggu 21/6/2020). (Tribun-Medan.com/HO)

Kedudanya merupakan warga Jalan Brigjen Katamso, Kecamatan Medan Kota.

Dari informasi yang dihimpun Tribun Medan, IF ditemukan dalam posisi terlentang dan bagian wajahnya terdapat memar yang diduga akibat benturan benda keras.

IF sendiri ditemukan sekitar pukul 09.00 WIB.

Sedangkan adiknya RA ditemukan pada pukul 10.00 WIB.

RA ditemukan di dalam parit samping gedung sekolah Global Prima.

Ia ditemukan dengan posisi telentang dan ditutup dengan triplek serta karton.

Penemuan kedua jasad korban membuat warga yang bermukim di kawasan sekolah Global Prima, Jalan Brigjen Katamso mendadak geger pada Minggu (21/6/2020).

Baca: 2 Bocah di Medan Tewas Dibunuh Ayah Tiri Gara-gara Merengek Minta Uang, Ini Respon Ayah Kandung

Usai penemuan jasad tersebut, petugas kepolisian Polsek Medan Kota dan Polrestabes Medan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kematian keduanya.

Adapun kronologis kejadian yang berhasil dihimpun, saat itu kedua korban yang merupakan anak tiri Ra, pada Sabtu (20/6/2020) sekitar pukul 14.00 WIB mendatanginya ke tempat kerja.

Di mana Ra sedang bekerja sebagai kuli bangunan di lokasi kejadian.

Kedua korban mendatangi ayah tirinya meminta uang jajan untuk membeli es krim.

Diduga, karena tidak diindahkan permintaannya, keduanya terus menerus meminta uang kepada Ra.

Baca: Kronologi 2 Bocah Kakak Beradik Ditemukan Tewas Mengenaskan Dalam Parit di Medan

Lantaran kedua korban terus menagih, Ra diduga membawa keduanya ke arah samping gedung bangunan Global Prima.

Pada Minggu (21/6/2020) sekitar pukul 07.00 WIB, istri pelaku menanyakan melalui HP tentang keberadaan anaknya.

Diduga Ra menjawab pertanyaan istrinya dengan mengatakan 'cari di Global Prima'.

Fahtulazanah (30) bersama ibunya dan beberapa pihak keluarga lainnya mencari kedua korban di kawasan Global Prima dan menemukannya dalam keadaan tidak bernyawa.

Pasca ditemukannya kedua korban, informasi tersebut diteruskan kepada pihak kepolisian.

Jenazah dua anak yang dibunuh ayah tiri di kawasan Jalan Brigjen Katamso, Medan dibawa untuk dimakamkan, Senin (22/6/2020).
Jenazah dua anak yang dibunuh ayah tiri di kawasan Jalan Brigjen Katamso, Medan dibawa untuk dimakamkan, Senin (22/6/2020). (Tribun Medan/Victory Hutauruk)

Petugas yang mendapat kabar tersebut langsung menuju ke lokasi dan melakukan olah TKP dan evakuasi korban.

Terpisah, Kapolsek Medan Kota Kompol Rikki Ramadhan yang dikonfirmasi Tribun Medan mengatakan, saat ini sedang dilakukan pendalaman atas kasus tersebut.

"Kami masih kerja di lapangan. Belum tahu. Nanti kalau sudah ada perkembangan kita sampaikan," ujarnya saat dikonfirmasi melalui WhatsApp. (vic/tri bun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul BREAKING NEWS: Pemakaman Dua Anak Diduga Dibunuh Ayah Tiri di Medan, Warga Minta Pelaku Dihukum Mati

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas