Viral Wanita Diremehkan karena Jerawat hingga Sebut Dirinya Menjijikkan, Ini Tanggapan Psikolog
Viral kisah wanita diremehkan pria karena berjerawat hingga sebut diri sendiri menjijikkan. Begini tanggapan psikolog.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Khususnya, dari orang yang lebih besar dari dirinya.
Inilah yang kemudian melekat dalam pikiran atau kognitif seseorang.
Baca: Fakta di Balik Pemulung Viral Beli Ponsel Pakai Uang Receh Sekarung, Gigih Menabung Selama 1 Tahun
"Waktu kecil dibilang gendut belum memaknai negatif, kalau udah remaja, itu udah berkembang, sehingga kata-kata yang tadi akan dievaluasi menjadi negatif, 'ih aku buruk sekali'," jelas Hudan.
Lebih lanjut, Hudan mengatakan, perkataan buruk itu akan lebih membekas ketika datang dari orang yang spesial atau memiliki ikatan emosional dengan diri sendiri.
"Apalagi misalnya yang mengatakan itu lawan jenis, karena dia berkembang daya tariknya ke lawan jenis kan, kemudian yang mengatakan adalah orang yang punya nilai spesial bagi dirinya."
"Jadi kalau yang ngomong orang lain, yang mungkin tidak spesial, bisa beda memaknainya," terang Hudan.
"Misal penolakan oleh orang tua terhadap anak, tentu itu lebih terasa sakit bagi anak dibanding yang menolak yang tidak memiliki hubungan emosional, nah sehingga inilah yang melekat," sambungnya.
Menurut Hudan, kultur bahwa perempuan dituntut menarik secara fisik memang tidak mudah dihilangkan.
Baca: Curhatan Wanita yang Dihina Fisiknya oleh Saudara Sendiri Viral, Ini Tips Hadapi Pelaku Body Shaming
Meskipun saat ini fisik sudah tidak lagi menjadi hal yang dinomor satukan, menurut Hudan, budaya tersebut tetap sulit untuk benar-benar hilang.
"Perempuan secara kultur dituntut menarik secara fisik. Misal perempuan nggak pintar, orang lain biasa aja, tapi ketika tidak cantik?"
"Meskipun sekarang sudah sekarang orang sudah tidak lagi (seperti itu), misal menyeleksi pasti harus cerdas baik laki-laki maupun perempuan tapi (kultur tersebut) tidak hilang dengan mudah," ujarnya.
Maka, Hudan menambahkan, ketika seseorang menilai fisik adalah hal yang penting kemudian dirinya merasa fisiknya negatif dan ditambah mendapat komentar orang lain yang dirasa spesial untuknya, pernyataan negatif tersebut akan sangat membekas
Tetapi, menurut Hudan, konsep evaluasi diri yang negatif juga tidak muncul tiba-tiba.
"Memiliki konsep tadi bukan tiba-tiba dia di usia tersebut, tapi udah dibentuk dari kecil."