Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ditemukan Kain Kafan dan Tanah Kuburan, Pelaku Pembunuhan 2 Anak Tiri Disebut Memperdalam Ilmu Hitam

Kecurigaan muncul setelah penemuan benda-benda aneh seperti bunga, kain kafan, tanah kuburan dan lainnya.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Ditemukan Kain Kafan dan Tanah Kuburan, Pelaku Pembunuhan 2 Anak Tiri Disebut Memperdalam Ilmu Hitam
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Petugas kepolisian menghadirkan tersangka Rahmadsyah saat gelar pra rekontruksi kasus pembunuhan di Jalan Brigjen Katamso, Kota Medan, Senin (22/6/2020). Ramadsyah memperagakan 17 adegan pembunuhan kedua anak tirinya saat pra rekontruksi. 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Zainal Abidin (65), kakek dari kedua korban IF (10) dan RA (5) yang dibunuh ayah tiri, angkat bicara setelah polisi melakukan pra-rekonstruksi, Senin (22/6/2020).

Pelaku, Rahmadsyah, disebut Zainal Abidin sedang memperdalam ilmu hitam.

"Kalau kita lihat sepintas lalu, anak ini berdukun atau nuntut ilmu," ujar Zainal Abidin.

Bukan tanpa sebab, kecurigaan muncul setelah penemuan benda-benda aneh seperti bunga, kain kafan, tanah kuburan dan lainnya.

Penemuan itu pun langsung dibakar.

"Jadi bisa saya ketahui, itu perencanaannya ingin membunuh anak saya dan istri saya, makanya saya bakar itu," lanjut Zainal Abidin.

Dia juga tahu bahwa hal itu merupakan bagian dari peralatan mempelajari ilmu hitam.

BERITA REKOMENDASI

"Itu saya tahu karena ada teman anak saya yang lagi kuliah, dia mungkin orang yang bisa memantau, dia nanya aku bakar apa tadi, jangan bohong katanya. Dia pikirkan lagi ohh ternyata bapak bakar ini... ini..," ungkapnya.

Motif ingin membunuh melalui ilmu hitam, tidak punya hubungan dengan harta, sebab Zainal Abidin mengakui bahwa dirinya tidak memiliki harta yang pantas diperebutkan.

"Kalau kita pikirkan harta, engak ada harta saya, enggak ada apa-apa," ucapnya.

"Mungkin dia itu ingin menuntut ilmu hitam, itulah kira-kira," ujar dia.

Suasana Pra-rekonstruksi


Pelaku pembunuhan IF (10) dan RA (5), Rahmadsyah, disoraki warga saat dibawa ke lokasi pra-rekonstruksi di Gang Abadi, Jalan Brigjend Katamso, Medan, Senin (22/6/2020).

"Woi, mati kau woi," teriak warga.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas