Dua Pemuda Dikeroyok Kelompok Pemuda Lainnya, Tembakan Peringatan Polisi Memecah Kerumunan Massa
Kelompok pemuda sekitar yang berjumlah puluhan itu bahkan sempat mengepung indekos korban sambil meneriaki dan melempari rumah tersebut.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SENGKANG - Diduga dipicu oleh kesalahpahaman, dua pemuda nyaris diamuk kelompok pemuda di Jl Sawerigading, Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Senin (22/6/2020) malam.
Dua pemuda yang jadi korban tersebut adalah Latif bin Bahtiar (20) dan Andi Erbin (24), yang diketahui berasal dari Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo.
Sementara, pihak kepolisian berhasil mengamankan tiga pemuda lainnya yang diduga melakukan penganiayaan secara bersama-sama terhadap keduanya.
Mereka adalah NW (10), WC (16) dan Andong alias Rahmat (21), yang merupakan warga sekitar Kelurahan Pattirosompe, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo.
Dari informasi yang dihimpun Tribunwajo.com, kedua pemuda yang jadi korban tersebut tinggal di rumah indekos dan acapkali membawa teman perempuannya.
"Anak muda di sini tegur itu orang yang ngekos disitu karena sering ada ceweknya, apalagi itu yang kos disitu maborro," kata salah satu warga sekitar, Usman.
Kelompok pemuda sekitar yang berjumlah puluhan itu bahkan sempat mengepung indekos korban sambil meneriaki dan melempari rumah tersebut.
Beruntung, sebelum kelompok pemuda tersebut kian beringas, polisi dari Polsek Tempe langsung mengamankan lokasi kejadian.
Bahkan, polisi sempat mengeluarkan tembakan peringatan untuk memecah kerumunan massa.
Sementara, Kanit Reskrim Polsek Tempe, Ipti Candra Said Nur mengatakan kejadian tersebut dipicu oleh kesalahpahaman.
Baca: Nasib Empat Pemuda yang Keroyok Anggota TNI AL: Mengaku dalam Kondisi Mabuk
Baca: Keluarga Pelaku Kejahatan di Prabumulih Keroyok Polisi Lalu Rebut Pistolnya
Kesalahpahaman itu dimulai ketika salah satu korban bernama Latif mengantar teman perempuannya ke ATM menggunakan mobil.
"Ketiga pelaku yang diamankan itu, menghampiri korban dan mengatakan dalam bahasa Bugis 'aja maborro-borro koe mangoto' artinya jangan sok-sokan di sini pakai mobil, dan korban menimpali dan berkata saya tidak sok-sokan di kampung ta," katanya.
Tanpa aba-aba, ketiga pemuda tersebut langsung menghujani pukulan terhadap korban.
Mengetahui hal itu, rekan korban pun langsung datang dan naik pitam sambil mangacungkan badik.
"Korban telah kami arahkan untuk melapor ke Mapolres Wajo," katanya.
Selain itu, tak cuma mengamankan tiga terduga pelaku dan dua korban, polisi juga mengamankan tiga rekan perempuan korban ke kantor polisi.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Dianggap Sok-sokan Kerap Bawa Teman Wanitanya ke Kos, Dua Pemuda Gilireng Dikeroyok