Menumpang Pesawat Carter, Gelombang Pertama TKA China Tiba di Kendari
152 TKA itu didampingi 4 tenaga medis yang merupakan gelombang pertama dari 500 orang TKA.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, KENDARI - Sebanyak 152 tenaga kerja asing (TKA) asal China tiba di Bandara Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) tepat pukul 20.30 Wita dengan menumpang pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 3771.
152 TKA itu didampingi 4 tenaga medis yang merupakan gelombang pertama dari 500 orang TKA.
Hal itu dibenarkan Kepala Bandara Kendari Safruddin.
Baca: Kemnaker Pastikan Kedatangan 500 TKA Asal China Sesuai Prosedur
Baca: Militer India dan China Sepakat Tarik Pasukan dari Lokasi Bentrokan di Perbatasan Himalaya
"Pesawat carter Lion. Ini baru sampai," kata Safruddin kepada sejumlah wartawan di Bandara Haluoleo Kendari, Selasa (23/6/2020).
Dijelaskan, pesawat carteran yang membawa TKA untuk gelombang pertama itu sempat transit di Kota Manado sebelum tiba di Kendari.
Safruddin menjelaskan, semua TKA itu tetap mengikuti protokol kesehatan.
Dikatakan, tidak ada perlakuan khusus, sama seperti penumpang biasa.
"Sudah ada petugas dari KKP yang memeriksa dokumen kesehatannya, jadi tetap mengikuti protokol kesehatan," ujarnya.
Safruddin mengaku belum mengetahui secara pasti jumlah TKA gelombang pertama ini dari total keseluruhan sebanyak 500 TKA.
"Saya belum pegang manifes, jadi belum tahu pasti jumlahnya," tambahnya, seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel "Gelombang Pertama TKA China Tiba di Kendari, Gunakan Pesawat Carter".
Kedatangan TKA itu disaksikan langsung Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh yang ingin memastikan visa yang digunakan para TKA tersebut.
Pantuan di Bandara Haluoleo Kendari, setibanya di bandara para TKA yang tiba itu tidak keluar sekaligus, mereka keluar pintu kedatangan secara bertahap masing-masing sebanyak 6 orang.
Kedatangan ratusan TKA itu dikawal ketat anggota polisi dan personel TNI Angkatan Udara, kemudian mereka naik ke mobil carteran untuk selanjutnya menuju kawasan industri di Kecamatan Morosi, kabupaten Konawe.
Ratusan TKA itu akan bekerja di pertambangan PT VDNI.