Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota Dewan Banting Botol Bir, Cari Bupati Tulungagung Tagih Uang Pemenangan Pilkada Miliaran

Peristiwa banting botol bir oleh anggota DPRD Tulungagung, Suharminto, pada 29 Mei 2020 kembali mencuat.

Editor: Ifa Nabila
zoom-in Anggota Dewan Banting Botol Bir, Cari Bupati Tulungagung Tagih Uang Pemenangan Pilkada Miliaran
Kolase SURYA.co.id/Istimewa
Anggota DPRD Tulungagung, Suharminto dan Bupati Tulungagung Maryoto Bhirowo. 

TRIBUNNEWS.COM - Peristiwa banting botol bir oleh anggota DPRD Tulungagung, Suharminto, pada 29 Mei 2020 kembali mencuat.

Peristiwa itu terjadi di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bangsa Tulungagung.

Suharminto menceritakan kronologi peristiwa bantil botol bir dan toples nastar hingga pecah di pendopo tersebut.

Ternyata, menurut pengakuan Suharminto, kedatangannya pada malam itu mencari Bupati Tulungagung, Maryoto Bhirowo untuk menagih utang pemenangan Pilkada 2020.

Suharminto mengaku sudah berusaha mencari Maryoto empat kali. Namun tidak pernah ketemu.

Baca: Anggota DPRD Tulungagung Lolos Jerat Hukum Kasus Lempar Botol Bir, 40 Tokoh Kecewa Berat

Berikut penjelasan kronologi banting botol bir yang diduga dilakukan Suharminto dan temannya, Yoyok, kepada SURYA.co.id terkait kasus tersebut.

1. Suharminto mengaku tagih uang pemenangan Pilkada 2020

BERITA TERKAIT

Anggota DPRD Tulungagung ini mengaku kedatangannya ke pendopo terkait masalah uang.

Saat pencalonan pasangan Syahri Mulyo dan Maryoto Birowo di Pilkada 2018, Suharminto diminta mencari dana Rp 6,1 miliar.

"Saat itu Pak Syahri kan sudah jadi tersangka KPK.

Saya dimintai tolong sama Mbah To (sebutan untuk Maryoto) untuk mencari dana pemenangan," ungkapnya.

Saat itu Suharminto mengaku enggan melakukan permintaan itu, karena meragukan komitmen Maryoto.

Karena berulang kali mantan Kepala Desa Mojoagung, Kecamatan Ngantru dibujuk oleh sejumlah orang internal partainya, akhirnya permintaan itu disetujui.

Namun saat itu uang yang dimiliki Suharminto tidak sampai Rp 6,1 miliar.

"Akhirnya saya utang ke koperasi dan bank sebesar Rp 1,475 miliar.

Mbah To saat itu bilang, kalau jadi bupati kan menutup utangnya mudah," sambung Suharminto.

Baca: Kasus Lempar Botol Bir di Pendopo Kabupaten Tulungagung, Anggota DPRD Lolos, Kawannya Jadi Tersangka

2. Ingin bertemu dengan Maryoto tapi selalu gagal

Setelah Maryoto menang di Pilkada Kabupaten Tulungagung, tahun 2018, Suharminto pun menagih uangnya.

Namun Suharminto merasa tidak pernah mendapatkan balasan, seperti komitmen awal.

Setiap bulan Suharminto harus membayar bunga pinjaman itu sebesar Rp 21,85 juta,

Kondisi ini sudah berjalan selama dua tahun, sejak akhir masa kampanye hingga saat ini.

Insiden di pendopo bermula dari keinginan Suharminto bertemu dengan Maryoto.

"Saya sudah empat kali berusaha bertemu dengan Mbah To.

Dua kali di antaranya saya datangi rumahnya," ungkap Suharminto.

3. Tak ada bantuan mengangsur pinjaman di koperasi

Suharminto hanya ingin minta penjelasan komitmen Maryoto, terkait utang biaya pemenangan itu.

Apalagi selama ini dirinya tidak merasa ada bantuan untuk mengangsur pinjaman, dan membayar bunganya.

Amarah Suharminto meledak, saat tidak bertemu Maryoto di pendopo, pada 29 Mei 2020 malam.

Namun ia membantah telah melakukan perusakan di pendopo.

Baca: Aksi Koboi Lempar Botol Bir di Pendopo, Anggota DPRD Tulungagung SHM Kini Dipanggil Partainya

4. Bantah banting botol bir ke pendopo

Toples yang pecah sebenarnya karena disenggol oleh Yoyok, teman yang ikut serta bersamanya dan dalam kondisi mabuk.

Saat tahu Yoyok memecahkan toples, Suharminto mengaku langsung "down" dan buru-buru mengajak pulang Yoyok.

"Ibarat kata saat itu tensi saya sudah mencapai puncak, saat tahu Yoyok memecahkan toples saya langsung lemas.

Saya sadar sudah melakukan kesalahan," katanya.

Namun diakuinya, Yoyok sengaja melemparkan botol bir kosong ke arah pendopo.

Kini Suharminto pasrah menjalani proses hukum di Polres Tulungagung.

Meski pihaknya tetap berharap, ada proses perdamaian dengan Maryoto Birowo.

5. Bupati bantah utang

Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo mengatakan, cerita soal uang yang disinggung Suharminto sangat panjang.

Urusan tersebut masuk ranah pribadi.

"Kalau "fresh money" saya juga tidak pernah terima.

Saat dia kesulitan, saya pun sudah pernah membantunya," ujar Maryoto.

Lebih lanjut, Maryoto mengaku tidak pernah berutang sedemikian besar.

Karena itu Maryoto memilih untuk diam.

Namun mantan Sekretaris Daerah Tulungagung ini mengaku selalu siap diajak bicara.

"Saya bingung, saya tidak pernah utang segunung nilainya.

Sehingga saya diam saja," sambung Maryoto.

Maryoto mengaku heran ada orang yang kesulitan menemuinya.

Sebab dirinya selalu ada di pendopo dan bisa diajak bicara.

Namun, diakui Maryoto, Suharminto tidak mau ke pendopo dengan alasan banyak orang.

"Dia tidak mau ke sini (pendopo) karena ada orang, kan susah saya.

Di sini (selalu) banyak orang," ucap Maryoto.

Maryoto mengaku belum ada komunikasi dengan Suharminto, pascakejadian di pendopo.

Orang nomor satu di Tulungagung ini juga memikirkan perdamaian dengan Suharminto.

Keributan terjadi di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bangsa, pada 29 Mei 2020 malam.

Suharminto yang datang bersama Yoyok marah, karena tidak bisa menemui bupati.

Yoyok kemudian memecahkan toples di ruang tamu pendopo.

Ia juga melemparkan botol bir kosong ke tengah pendopo.

Kasus ini dilaporkan, dan Yoyok sudah menjadi tersangka dengan sangkaan perusakan.

Sedangkan Suharminto juga dilaporkan secara terpisah, dengan tudingan melakukan ancaman pembunuhan. (SURYA.co.id/David Yohanes)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kasus Banting Botol Bir di Pendopo, Suharminto Blak-blakan Tagih Uang Miliaran ke Bupati Tulungagung

 
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas