Di Makassar Sekelompok Siswa dari Keluarga Miskin Belajar Online di Kuburan, Simak Kisah Mereka
Kebijakan belajar online dari rumah diambil sejak pandemi virus corona (covid-19) melanda Indonesia.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Kebijakan belajar online dari rumah diambil sejak pandemi virus corona (Covid-19) melanda Indonesia.
Hal itu dilakukan sebagai antisipasi menekan risiko penularan virus tersebut.
Namun, tidak semua anak dapat mengikuti belajar online.
Sebagai alasan, mereka tak mempunyai ponsel pintar dan mampu mengisi kuota internet.
Kendala itu juga dialami anak-anak dari keluarga kurang mampu di Kota Makassar.
Yang dialami anak-anak yang bermukim di pinggir kompleks kuburan atau tepatnya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dadi, Makassar, misalnya.
Baca: Kisah-kisah Korban PHK di Masa Pandemi Virus Corona Berbuntut Aksi Kriminal
Baca: Kakek 60 Tahun di Aceh Jual Ganja tuk Berobat Sakit Jantung, Tak Sanggup Berdiri Saat Ditangkap
Kondisi anak-anak itu menggugah hati seorang anggota Polsekta Mamajang, Aiptu Paleweri, yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas.
Paleweri kemudian menginisiasi penyediaan fasilitas internet di kompleks TPU Dadi hingga mendirikan tempat belajar bersama.
Kompleks TPU Dadi dipilih menjadi lokasi belajar karena daerah sekitarnya penuh dengan rumah penduduk.
Tak ada lagi lokasi untuk bisa mendirikan bimbingan belajar (bimbel).
Paleweri juga tidak segan mengeluarkan dana pribadi untuk membangun tempat tersebut, misalnya untuk tenda, kursi, meja, serta fasilitas internet.
Baca: Mempelai Pria Serahkan Mas Kawin Sandal Jepit dan Segelas Air Putih, Pernikahan Pasangan Ini Viral
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.