Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Edy Rahmayadi Kaget Ditelepon Tito Karnavian Malam-malam: Ketakutan Saya, Ada Apa Pak Menteri?

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengaku kaget dengan kehadiran Tito Karnavian ke Medan pada Jumat (3/7/2020).

Editor: Miftah
zoom-in Edy Rahmayadi Kaget Ditelepon Tito Karnavian Malam-malam: Ketakutan Saya, Ada Apa Pak Menteri?
TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Mendagri Tito Karnavian (ketiga kiri) bersama Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia (kiri), Anggota Komisi II DPR Junimart Girsang (kedua kiri), Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (ketiga kanan), Kasdam I Bukit Barisan Brigjen TNI Didied Pramudito (kedua kanan) dan Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Martuani Sormin Siregar (kanan) menyampaikan keterangan pers usai menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di Medan, Sumatera Utara, Jumat (3/7/2020). 

Pilkada di Masa Covid-19 Ajang Adu Gagasan

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebutkan pandemi Covid-19 akan menjadi ajang adu gagasan antarkontestan selama masa kampanye Pilkada Serentak.

Di Sumatera Utara (Sumut) ada 23 kabupaten/kota yang akan melangsungkan pilkada.

"Memang ada kekhawatiran bahwa pilkada akan menjadi media penularan Covid-19, tapi ini sekaligus jadi ajang adu gagasan untuk memperkuat," sebutnya saat mengikuti Rapat Koordinasi Kesiapan Pilkada Serentak Tahun 2020 di Provinsi Sumut di Hotel Grand Aston Medan, Jumat (3/7/2020).

Tito menyebutkan bahwa dalam situasi pendemi, keberhasilan menangani Covid-19 bisa menjadi nilai positif bagi petahana.

Pun sebaliknya, jadi petaka apabila kasus Covid-19 makin bertambah.

"Bagi petahana ia harus berbuat, kalau seandainya kasus positif naik dan kematian juga tinggi, saya rasa masyarakat dapat melihat sendiri. Bisa-bisa berisiko bagi petahana, bisa tak terpilih," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut, Tito menerangkan bahwa angka pemilih juga bisa bertambah seperti di Korea Selatan apabila pemerintah berhasil menekan angka Covid-19.

"Seperti di Korsel partisipasi tinggi karena pemimpinnya berhasil menekan Covid-19 rakyat akan puas," pungkasnya.

Selain itu, mantan Kapolri tersebut juga menyoroti kepala daerah di 23 kabupaten/kota di Sumut yang akan melaksanakan Pilkada namun belum mencarikan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) kepada KPUD dan Bawaslu Daerah.

Awalnya ia memberikan apresiasi Pemkab Karo karena telah memberikan NHPD sebesar 100 persen kepada KPU dan Bawaslu.

"Kita beri tepuk tangan kepada Bupati Karo karena NPHD untuk KPU dan Bawaslu sudah 100 persen. Mejuah-juah," ucap Tito disambut berdirinya Bupati Karo dengan diiringi tepuk tangan audiens.

Ia juga mengapresiasi Kabupaten Labuhan Batu Utara (Labura) dan Humbang Hasundutan.

"Yang lainnnya yang sudah teralisasi 100 perden KPUD dan aparatnya ada Labuhan Batu Utara, makasih pak. Juga ada 100 persen ke Bawaslu dan 100 persen ke petugas keamanan tapi ke KPU masih 40 persen itu masih lumayan, ada Humbang Hasundutan," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas