Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Alvi Kurniawan, Pendaki Hilang di Gunung Lawu Sejak Januari 2019, Belum Ditemukan hingga Kini

Sebelum Andi Sulistiyawan yang ditemukan telah meninggal dunia pada Minggu (5/7/2020) kemarin, ada juga pendaki yang dilaporkan hilang di Gunung Lawu.

Penulis: Sri Juliati
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Kisah Alvi Kurniawan, Pendaki Hilang di Gunung Lawu Sejak Januari 2019, Belum Ditemukan hingga Kini
Tribun Jateng/Agus Iswadi
Ilustrasi Pemandangan dari atas Gunung Lawu- Sebelum Andi Sulistiyawan yang ditemukan telah meninggal dunia pada Minggu (5/7/2020) kemarin, ada juga pendaki yang dilaporkan hilang di Gunung Lawu. 

TRIBUNNEWS.COM - Peristiwa hilangnya pendaki di gunung Indonesia, bukan hanya terjadi sekali atau dua kali.

Termasuk di Gunung Lawu yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sebelum Andi Sulistiyawan (18) yang ditemukan telah meninggal dunia pada Minggu (5/7/2020) kemarin, ada juga pendaki yang dilaporkan hilang di Gunung Lawu.

Bahkan hingga kini, si pendaki belum ditemukan sejak dinyatakan hilang pada awal Januari 2019.

Ia adalah Alvi Kurniawan, pendaki asal Desa Mejing, Kecamatan Candi Mulyo, Kabupaten Magelang.

Alvi Kurniawan dilaporkan hilang saat mendaki puncak Gunung Lawu pada Senin (31/12/2018).

Baca: Kisah Pendaki Hilang di Gunung Lawu: Alvi Kurniawan Belum Ditemukan hingga Kini

Baca: Kronologi Pendaki Tewas di Gunung Lawu, Sempat Antar Teman Buang Air Kecil, Ditemukan Telanjang Dada

Kisah Pendaki Hilang di Gunung Lawu: Alvi Kurniawan Belum Ditemukan hingga Kini
Kisah Pendaki Hilang di Gunung Lawu: Alvi Kurniawan Belum Ditemukan hingga Kini (KOLASE INSTAGRAM)

Alvi Kurniawan hilang setelah diajak balapan menuju puncak oleh seorang wanita pendaki asal Wonosobo pada hari kejadian, sekitar pukul 10.00 WIB.

Berita Rekomendasi

Saat itu, Alvi Kurniawan mendaki bersama 6 rekannya via jalur pendakian Candi Cetho, Karanganyar, Jawa Tengah.

Namun, saat tiba di Pasar Dieng sekitar pukul 12.15 WIB, wanita pendaki asal Wonosobo kelelahan.

Akhirnya Alvi Kurniawan melanjutkan mendaki ke puncak sendirian.

Namun, saat rekan-rekan Alvi Kurniawan sampai di puncak Gunung Lawu, mereka tidak mendapati keberadaannya.

Hingga Rabu (2/1/2019) pukul 18.00 WIB, Alvi Kurniawan belum kembali turun ke base camp.

Rekan-rekan korban langsung melaporkan ke posko terkait hilangnya Alvi Kurniawan.

Tim SAR langsung diberangkatkan untuk mencari keberadaan Alvi Kurniawan .

Sayangnya, hingga hari terakhir, keberadaan Alvi Kurniawan tak kunjung diketahui.

Dikutip dari Kompas.com, tim SAR telah melakukan penyisiran di wilayah puncak sampai Pasar Dieng atau Pasar Bubrah.

Pasar Bubrah atau para pendaki biasa menyebut 'pasar setan' merupakan kawasan padang yang ditumbuhi ilalang yang bisa dilalui dari jalur Candi Cetho, jalur di mana Alvin Kurniawan melakukan pendakian.

Sebab, dari informasi yang berhasil dikumpulkan tim SAR dari beberapa saksi sebelum dilaporkan hilang, Alvi terlihat di sekitar Pos 5 dan sekitar Warung Mbok Yem.

Terakhir kali terlihat Alvi Kurniawan mengenakan kaus lengan pendek dan tas selempang kecil.

Pasca-hilangnya Alvi Kurniawan, jalur pendakian di Gunung Lawu saat itu juga ditutup untuk umum.

Jalur pendakian Gunung Lawu masih ditutup untuk melakukan upaya pencarian terhadap Alvi pendaki dari Magelang yang dilaporkan hilang saat beradu cepat mencapai puncak Lawu.
Jalur pendakian Gunung Lawu masih ditutup untuk melakukan upaya pencarian terhadap Alvi pendaki dari Magelang yang dilaporkan hilang saat beradu cepat mencapai puncak Lawu. (KOMPAS.com/SUKOCO)

Penutupan jalur pendakian selain untuk mempermudah upaya pencarian, juga untuk mencegah adanya korban baru.

Pasalnya, beberapa hari terakhir cuaca di puncak Gunung Lawu diguyur hujan disertai angin dan suhu udara yang cukup dingin.

Kemudian, proses pencarian sempat dihentikan sepekan setelah Alvi dinyatakan hilang, yakni pada 8 Januari 2019.

Hal itu sesuai dengan prosedur pencarian korban.

Walau proses pencarian sempat dihentikan, tim tetap melakukan pencarian selama 23 hari.

Terakhir, keluarga Alvi dari Magelang pun datang ke Gunung Lawu dan ikut melakukan pencarian pada Selasa (22/1/2019).

Keluarga sudah melakukan pencarian dengan melibatkan lebih dari 300 relawan dari berbagai kesatuan dan komunitas, anjing pelacak, dan cara lainnya.

Hasilnya pun tetap nihil hingga kini.

Tak ada jejak Alvi Kurniawan sekali pun di lokasi-lokasi yang diduga menjadi tempat terakhir kali ia terlihat.

Ini termasuk kawasan yang sebelumnya terdapat bau menyengat, yang diduga jenazah Alvi.

Pencarian Alvi ditutup total pada Kamis (24/1/2019) setelah keluarga Alvi mengikhlaskan.

Tim Basarnas menyatakan penghentian pencarian Alvi Kurniawan (20) ,pendaki asal Magelang yang hilang dipuncak gunung lawu setelah dilakukan pencarian selama tujuh hari, Selasa ( 8/1/2019)
Tim Basarnas menyatakan penghentian pencarian Alvi Kurniawan (20) ,pendaki asal Magelang yang hilang dipuncak gunung lawu setelah dilakukan pencarian selama tujuh hari, Selasa ( 8/1/2019) (KOMPAS.com/Yohan Tri Anggoro)

Saat proses pencarian, ibunda Alvi Kurniawan, Marwati (42) berharap anak sulungnya segera ditemukan dalam kondisi selamat.

Ia juga menceritakan, Alvi pamit hendak mendaki gunung, tapi tidak bilang, akan ke Gunung Lawu.

Alvi buru-buru mengemas perlengkapan mendakinya lalu segera pamit dan mencium tangannya.

"Baru saja pulang membantu saya jualan dari pasar. Sampai rumah langsung kemas-kemas pamit mau naik gunung, gitu."

"Saya sudah suruh dia istirahat dulu tapi katanya keburu kemalaman," kata Marwati, dikutip dari Kompas.com.

Beda Nasib dengan Andi Sulistiyawan

Sebelumnya diberitakan, Andi Sulistiyawan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Gunung Lawu.

Sebelumnya Andi Sulistiyawan (18), warga asal Puntukrejo RT 1 RW 14, Desa Kemuning Kecamatan Ngargoyoso Karanganyar sempat dilaporkan hilang.

Jenazah Andi ditemukan di jurang dengan kedalaman sekitar 5-7 meter dalam kondisi hanya memakai celana panjang.

Diduga Andi Sulistiyawan terjatuh atau mengalami hipotermia.

Hipotermia adalah kondisi seseorang ketika suhu tubuh menurun secara drastis.

Secara logika, hipotermia memicu orang memakai pakaian tebal, tapi hipotermia juga bisa membuat seseorang untuk berhalusinasi.

Bahkan ia bisa melakukan hal yang berkebalikan, yaitu merasa gerah dan melepas pakaiannya.

(Tribunnews.com/Sri Juliati, Kompas.com/Sukoco, Muhlis Al Alwi, Ika Fitriana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas