Remaja Pembunuh Booking Penginapan Untuk Mengeksekusi Vanny Dengan KTP Milik Korban Lainnya
Diketahui DH juga merupakan korban pelaku MF yang pada saat itu juga dijanjikan akan diterima bekerja.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Fakta baru pembunuhan wanita muda di sebuah penginapan di Palembang.
Tersangka pembunuh menggunakan KTP palsu saat membooking kamar di penginapan.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji didampingi Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Nuryono dan Kanit Pidum, AKP Robert P Sihombing, Jumat (10/7/2020) menjelaskan, siswa SMA itu menggunakan KTP beridentitas DH.
Padahal nama aslinya adalah MF.
"Pada saat menginap, pela
Baca: Misteri Pembunuhan Vanny Terungkap, Pelaku Siswa Pura-pura Mau Wawancara di Penginapan, Ini Faktanya
Baca: Tersangka Pembunuh Tertangkap, Motif Pembunuhan Vanny Akhirnya Terungkap
Baca: Kronologi Penemuan Mayat Vanny di Bawah Ranjang Hotel, Petugas Curiga Suara Gemericik Air di Kamar
ku menggunakan KTP korban (lainnya) berinisal DH, sehingga dugaan awal kita pelaku bernama DH," kata Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji
Namun setelah dilakukan pemeriksan dan penyelidikan, ternyata pelaku berinisal MF.
Diketahui DH juga merupakan korban pelaku MF yang pada saat itu juga dijanjikan akan diterima bekerja.
Sementara itu, pelaku MF mengakui perbuatannya telah melakukan aksi pembunuhan tersebut terhadap korban.
"Saya dan korban berkenalan di Media Sosial (Medos) dan saya melihat korban baru tamat sekolah sehingga saya iming-iming korban dengan pekerjaan," katanya.
Kemudian dengan dalih interview, pelaku mengajak korban ketemuan di TKP dan meminta sejumlah uang.
"Saya minta uang kepada korban tapi dia menolak hingga terjadi cekcok mulut yang membuat saya kesal dan memukul serta mencekik korban yang mengakibatkan korban meninggal," tegasnya.
Usai memastikan korban meninggal, ia melakukan pencabulan terhadap korban.
"Setelah saya melakukan pencabulan, saya mencari cara untuk menghilangkan jejak, sehingga saya pulang ke rumah nenek untuk mengambil koper tapi mayat korban tidak bisa masuk, kemudian saat itu saua memasukan mayat ke bawah tempat tidur dan saya langsung melarikan diri ke Bengkulu," terang remaja yang masih tercatat sebagai pelajar di SMA negeri di Palembang ini.
Ketegori Pembunuhan Berencana
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.