Banjir Bandang di Luwu Utara, 8 Mayat Ditemukan, Beberapa Orang Dinyatakan Hilang
Sampai siang ini dilaporkan sudah 8 korban tewas akibat banjir bandang di Luwu Utara. MAsih ada beberapa orang yang dikabarkan hilang.
Editor: Dewi Agustina
Selain di Desa Radda, banjir bandang juga terjadi di Kota Masamba.
Kedua wilayah tersebut hanya berjarak dua kilometer.
Rumah Hanyut
Banjir bandang menerjang Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Senin (13/7/2020) dini hari.
Banjir akibat luapan Sungai Masamba menghanyutkan rumah panggung milik Bahar Tomattundu (61), warga Kelurahan Bone, Kecamatan Masamba.
Bahar mengaku tidak pernah menyangka rumahnya akan hanyut.
Sebab pada beberapa kali banjir sebelumnya, rumahnya aman-aman saja.
"Awalnya saya tidak terlalu khawatir luapan air akan menghanyutkan rumah. Setelah air sudah mencapai lantai rumah, baru saya sadar kalau rumah akan terapung," kata dia.
Saat debit air kian meninggi, Bahar meminta istri dan anaknya meninggalkan rumah dan mengamankan diri.
"Istri dan anak saya suruh mengamankan diri dan meninggalkan rumah karena air sudah meninggi. Saya terakhir ke luar rumah dan dievakuasi menggunakan alat berat yang stand by di dekat rumah," kata pensiunan TNI itu.
Ia mengaku tidak sempat mengamankan barang-barang berharga miliknya.
"Saya hanya sempat mengambil beberapa pakaian," katanya.
Banjir akibat luapan Sungai Masamba disebabkan hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah itu sejak Minggu (12/7/2020) malam.
Banjir kali ini terbilang parah dibanding sebelumnya.
Selain menghanyutkan satu rumah, banjir juga merendam ratusan rumah warga di Kelurahan Bone dan Kelurahan Bone Tua, Masamba.
Banjir bahkan sempat menutup badan Jl Trans Sulawesi atau Jl Jenderal Sudirman.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Sudah 8 Mayat Korban Banjir Bandang Desa Radda Luwu Utara Ditemukan