Dua Mayat Perempuan Ditemukan, Korban Tewas Banjir Bandang di Luwu Utara 17 Orang
Mayat Nurul ditemukan tertimbun lumpur di pelataran Masjid Al Istiqamah Radda. Sementara mayat Yanti ditemukan di lapangan Radda.
Editor: Dewi Agustina
Banjir bandang yang menerjang Kecamatan Masamba itu diketahui akibat tiga sungai meluap secara bersamaan seiring dengan tingginya curah hujan.
Tiga sungai itu di antaranya adalah Sungai Rongkong di Sabbang, Sungai Meli di Radda, dan Sungai Masamba di Masamba.
"Ketiga sungai ini secara bersamaan debitnya naik sehingga meluap ke pemukiman dan membawa material lumpur, pasir dan kayu. Material kayu yang terbawa air yaitu kayu sudah lapuk dan akar-akarnya sehingga bisa dikatakan bukan karena aktivitas penebangan pohon atau alih fungsi lahan tetapi karena curah hujan yang tinggi terjadi sejak beberapa minggu terakhir," tutur Indah.
Akibat tingginya lumpur yang merendam di wilayah itu, jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Palopo dan Masamba di Desa Radda, Kecamatan Baebunta hingga saat ini belum bisa dilalui.
13 Tewas dan 46 Orang Hilang
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Makassar, Mustari mengatakan, akibat terjangan banjir bandang itu tercatat 13 orang ditemukan dalam kondisi sudah tewas.
Jenazah tersebut saat ini telah dievakuasi petugas ke Rumah sakit Umum Daerah Masamba dan Rumah Sakit Hikmah.
Tak hanya itu, sebanyak 46 orang juga dilaporkan hilang dalam musibah tersebut.
"46 orang lainnya dinyatakan hilang masih dalam pencarian oleh tim gabungan," terangnya dalam rilis yang disampaikan kepada Kompas.com.
Mustari menambahkan, menyikapi musibah itu sebanyak 14 orang tim Basarnas Makassar, 6 orang dari Basarnas Palopo, serta 6 orang dari Basarnas Bone dikerahkan untuk membantu mengevakuasi warga di Masamba.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul BREAKING NEWS: 2 Mayat Korban Banjir Bandang Kembali Ditemukan di Desa Radda Luwu Utara