Cerita Orangtua Tak Bisa Beli TV dan Ponsel untuk Anaknya Belajar di Rumah: Untuk Makan Saja Susah
Anak-anak di Desa Watu Diran, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, NTT, tak bisa mengikuti program belajar dari rumah karena keterbatasan fasilitas.
Editor: Astini Mega Sari

TRIBUNNEWS.COM - Di tengah pandemi Virus Corona para siswa diminta untuk belajar di rumah.
Siswa harus mengikuti program belajar dari rumah yang diterapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Namun, tidak semua siswa bisa mengikuti program belajar di rumah seperti arahan Kemendikbud.
Anak-anak di Desa Watu Diran, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), tak bisa mengikuti program belajar dari rumah karena keterbatasan fasilitas.
Tak ada jaringan internet di desa itu.
Ponsel pintar dan televisi juga menjadi barang mahal bagi masyarakat.
• Cerita Mahasiswa di Pedalaman Aceh Kuliah Online, Naik Gunung demi Dapat Sinyal Internet
Salah satu orangtua siswa, Maria Da Silva membenarkan, tak ada televisi atau ponsel pintar di rumahnya.
"Orang bilang belajar di televisi dan handphone selama ada Virus Corona, bagaimana mau beli televisi dan handphone, untuk makan saja kami susah," kata Maria kepada Kompas.com di Maumere, Jumat (17/7/2020).
Maria mengatakan, untuk mendukung program belajar mengajar selama pandemi Covid-19, para guru mengunjungi para siswa di rumahya.
Tapi, kunjungan itu tak bisa dilakukan setiap hari.