FAKTA 64 Kepala Sekolah SMP Mengundurkan Diri, Dugaan Pemerasan Rp 65 Juta oleh Oknum Aparat
Fakta-fakta kepala sekolah SMP di Riau undurkan diri, diduga ada oknum meminta Rp 65 juta agar masalah BOS tak diganggu.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Persoalan di dunia pendidikan yang datang dari Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau tengah menjadi sorotan.
Sebanyak 64 kepala sekolah SMP negeri mendadak kompak mengundurkan diri.
Kabar tersebut pun mengejutkan Pelaksana tugas (Plt) Dinas Pendidikan Inhu Ibrahim Alimin.
Ibrahim menjelaskan, alasan mereka memilih mundur karena merasa tidak nyaman mengelola dana bos.
Bahkan satu di antara kepala sekolah yang tidak ingin disebutkan namanya, mengaku trauma terkait dana BOS tersebut.
![Ilustrasi](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-pemerasan-ilustrasi-memeras_20160301_102711.jpg)
Baca: 64 Kepala Sekolah SMP yang Mengundurkan Diri Penuhi Panggilan Kejati Riau, Didampingi LKBH PGRI
Kala itu, trauma disebabkan setelah dirinya diperiksa oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Inhu.
Surat pengunduran diri ke-64 kepala sekolah itu sudah diterima Dinas Pendidikan (Disdik) Inhu.
Selanjutnya, surat tersebut akan dilaporkan ke bupati.
Kendati demikian, pihak Disdik Inhu belum bisa memastikan apakah pengunduran diri tersebut disetujui oleh bupati.
Adapun pihak Kejari Inhu membantah pihaknya memeriksa sejumlah kepala sekolah terkait dana BOS.
Dugaan adanya pemerasan pun menambah spekulasi mengenai mundurnya 64 kepala sekolah SMP ini.
Berikut fakta-fakta lengkap mengenai mundurnya ke-64 kepala sekolah di Inhu, Riau:
1. Mengaku tak nyaman kelola dana BOS
Pelaksana tugas (Plt) Dinas Pendidikan Inhu Ibarhim Alimin terkejut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.