Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologi Puluhan Tamu Undangan Acara Lamaran Kena Corona, Abaikan Protokol Kesehatan

Jumlah pasien yang positif Covid-19 dari klaster lamaran saat ini 20 orang positif Covid-19.

Editor: Miftah
zoom-in Kronologi Puluhan Tamu Undangan Acara Lamaran Kena Corona, Abaikan Protokol Kesehatan
PEXELS.COM/Snapwire
ILUSTRASI - Berikut ini kronologi 20 orang yang jadi tamu undangan acara lamaran positif corona. Berawal dari seorang yang bekerja di Semarang. 

TRIBUNNEWS.COM – Berikut ini kronologi 20 orang yang jadi tamu undangan acara lamaran positif corona.

Berawal dari seorang yang bekerja di Semarang.

Jumlah pasien yang positif Covid-19 dari klaster lamaran saat ini berjumlah 20 orang.

Camat Ampel, Dwi Sundarto menyebut, 20 orang yang positif Covid-19 merupakan hasil tracing dari 33 orang yang kontak erat dengan TN, pasien dengan register 071.

"Ini hasil tracing dan swab kepada 33 orang, hasilnya 20 orang positif Covid-19," kata dia kepada TribunSolo.com, Senin (20/7/2020).

Dwi mengatakan saat ini pihak gugus tugas masih akan terus melakukan tracing lagi dari 20 orang yang positif Covid-19.

"Dari 20 orang positif Covid-19, kami akan melakukan tracing lagi dan diketahui total 42 orang di-swab," ucap Dwi.

Berita Rekomendasi

Namun hasil dari ke-42 orang yang menjalani swab test lanjutan, pihaknya masih menunggu hasilnya.

Baca: Update Corona DKI Jakarta 20 Juli 2020: 16.712 Positif, 749 Meninggal, dan 10.602 Sembuh

Baca: BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 20 Juli 2020: Bertambah 1.693, Kini Ada 88.214 Kasus Positif

Baca: Kontroversi Foto Jenazah Corona, PFI Minta Anji Bijak dalam Bermedsos karena Follower-nya Banyak

SEPI PEMINAT - Petugas medis mengambil sampel spesimen warga saat melalukan tes usap atau swab test di taman kawasan Pasar Keputran Surabaya, Senin (20/7/2020). Tes swab massal yang digelar pemerintah kota Surabaya diperuntukkan untuk pedagang guna memutus mata rantai penularan virus Corona atau Covid-19 pasar Keputran itu sepi peminat. Dari total target 2000 orang pedagang hanya puluhan yang mau mengikuti tes.Fasilitas tes swab tersebut akhirnya dialihkan untuk masyarakat umum dan rujukan dari sejumlah puskesmas di Surabaya. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ

Sebelumnya, belasan pedagang Pasar Keputran Surabaya dinyatakan positif COVID-19 setelah dilakukan pemeriksaan test swab sebanyak tiga kali dari 14 hingga 16 Juli 2020.
SEPI PEMINAT - Petugas medis mengambil sampel spesimen warga saat melalukan tes usap atau swab test di taman kawasan Pasar Keputran Surabaya, Senin (20/7/2020). Tes swab massal yang digelar pemerintah kota Surabaya diperuntukkan untuk pedagang guna memutus mata rantai penularan virus Corona atau Covid-19 pasar Keputran itu sepi peminat. Dari total target 2000 orang pedagang hanya puluhan yang mau mengikuti tes.Fasilitas tes swab tersebut akhirnya dialihkan untuk masyarakat umum dan rujukan dari sejumlah puskesmas di Surabaya. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ Sebelumnya, belasan pedagang Pasar Keputran Surabaya dinyatakan positif COVID-19 setelah dilakukan pemeriksaan test swab sebanyak tiga kali dari 14 hingga 16 Juli 2020. (SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

"Adapun hasilnya belum keluar," jelasnya.

Dikatakan, klaster lamaran terjadi saat TN yang bekerja di Semarang lalu pulang ke Kabupaten Boyolali Senin (1/6/2020).

Lalu pada Jum'at (26/6/2020) TN mendatangi acara lamaran di Desa Gondangslamet, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali.

"Kemudian Jum'at ia kembali ke Semarang untuk kembali bekerja," aku dia.

Sebelum TN bekerja, pimpinannya meminta untuk TN swab dan hasilnya terkonfirmasi positif Covid-19

"Setelah itu kami tracing dan memperoleh 33 orang kontak dengan TN," ungkapnya.

"Ya hasilnya dari swab 33 orang, 20 di antarannya positif Covid-19," papar dia menekankan.

Klaster Terbanyak

Warga Kabupaten Boyolali yang terkena virus Corona sudah menembus 127 kasus per Senin (20/7/2020).

Di antara seratusan lebih itu, ada salah satu klster menonjol yakni akibat prosesi lamaran karena tak pakai protokoler.

Ya, tragedi itu terjadi di Desa Gondangslamet, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali.

Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, ternyata lamaran yang seharusnya berkahir bahagia kini menjadi petaka karena tamu-tamu di acara tersebut terkonfirmasi positif Covid-19.

Hingga Minggu, (19/7/2020) malam jumlah kasus di klaster lamaran mencapai 20 orang.

Adapun 20 orang terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster lamaran merupakan kontak erat dengan pasien TN (71).

Mereka di antarannya RI (092), IF (093), TR (094), SE (095), SO (096).

Kemudian ada pasien berinisial JO (097), FA (098), RMI (099), WS (100), YM (101), SUP (102), MO (103), RG (104), dan PR (105) .

Tak berhenti setelah ditracing lagi terdapat 5 kasus baru yakni  BR (120), AA (121), YF (122), SUM (123), dan BI (124).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Boyolali, Ratri S Survivalina menjelaskan, selama masa pendemi ini klaster lamaran muncul dan menjadi rekor tambahan terbanyak di antara klaster lainnya.

"Ini merupakan penambahan kasus terbanyak sejak awal pandemi di Boyolali," kata dia kepada TribunSolo.com.

Dia menjelaskan, dari penambahan tersebut berasal dari 4 klaster penularan Covid-19, yaitu lamaran, Singkil dan Merti.

"Klaster lamaran terdiri ada di Desa Gondangslamet, Kecamatan Ampel," jelasnya.

Adapun per Senin (20/7/2020), tercatat ada di Kabupaten Boyolali yang terkena virus Corona sudah menembus 127 kasus.

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul "Kronologi 20 Orang Terima Kenyataan Pahit Positif Covid-19 Pasca Hadiri Lamaran di Ampel Boyolali"

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas