Cerita Anak yang Saksikan Ayahnya Dibunuh Satu Keluarga di Depan Rumah, Korban Sempat Ajak Berpuasa
Keluarga korban pembunuhan di Tangga Buntung tak kuasa membendung air mata di hadapan jenazah Sujono (56 tahun).
Editor: Miftah
Setelah korban tak berdaya, ketiga pelaku masuk ke dalam rumah.
Sementara keluarga membawa korban ke Rumah Sakit A.K. Gani, namun korban menghembuskan nafas terakhir di perjalanan.
"Ayah meninggal saat dalam perjalanan ke rumah sakit," ujar Fitri.
Menurut Fitri, sehari sebelum peristiwa berdarah tersebut, ayahnya mengutarakan keinginan ingin menjalankan ibadah puasa Dzulhijjah.
Korban pun sempat mengajak istri dan anak-anaknya melaksanakan puasa sunnah tersebut.
"Kata ayah 'yuk kita puasa Dzulhijjah besok'!" kata Fitri menirukan ucapan ayahnya.
Namun takdir berkata lain. Malamnya, korban dianiaya hingga bersimbah darah dan meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Keluarga berharap para pelaku dijatuhi hukuman setimpal atas perbuatan mereka.
"Saya minta pelaku pembunuhan suami saya dihukum seberat-beratnya. Hukum setimpal," kata Ningsih, istri korban.
Mendapat laporan pembunuhan, polisi lalu menuju TKP dan berhasil menangkap dua dari tiga pelaku.
"Pelaku atas nama Mustofa dan Toni, berhasil diamankan. Satu pelaku lainnya bernama Robi kabur dan masih dalam pengejaran," ikatan Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji.
Almarhum Sujono meninggal dunia di usia 56 tahun.
Ia meninggalkan seorang istri bernama Ningsih (54 tahun) beserta empat orang anak, yakni Agus Niansyah (32 tahun), Jusiani (24 tahun), Fitriani (22 tahun) dan Suhartini (12 tahun).
Rencananya, jenazah Sujono akan dimakamkan di TPU Kebun Bunga, Sukarami, hari ini pukul 14.00.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.