KM Bahari Indonesia Berpenumpang 26 Orang Terbakar dan Hilang Kontak di Laut Jawa
Kemungkinan api bersumber dari mobil yang dibawa dalam kapal tersebut di Perairan laut Jawa
Penulis: Gita Irawan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapal Motor Bahari Indonesia dengan rute Jakarta - Pontianak mengalami kebakaran, Selasa (21/7/2020).
Kebakaran tersebut terjadi di posisi maindeck.
Kemungkinan api bersumber dari mobil yang dibawa dalam kapal tersebut di Perairan laut Jawa.
Informasi tersebut diterima oleh Basarnas Jakarta berdasarkan laporan dari agen KM Bahari Indonesia sore tadi.
Agen KM Bahari Indonesia menyebutkan bahwa pihaknya menerima telepon dari Khafid (Nakhoda) KM Bahari Indonesia bahwa kapal telah terbakar hingga akhirnya sambungan telepon terputus dan saat dihubungi kembali nomor telepon tersebut sudah tidak terhubung.
“Kami terima informasi selasa sore dari call centre 115 BASARNAS dan kemudian mengerahkan KN SAR 103 Wisnu dari Pelabuhan Tanjung Priok untuk melakukan operasi SAR terhadap kapal yang terbakar," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi SAR Hendra Sudirman dalam keterangan resmi Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan SAR Jakarta pada Selasa (21/7/2020).
Hendra menambahkan, pihak dari agen KM Bahari Indonesia juga sudah mengirimkan KM Bahari 3 dan dari pihak Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) juga mengirimkan KN Alugara menuju lokasi kejadian.
"Estimasi perjalanan menuju lokasi memakan waktu tempuh kurang lebih 9 atau 10 jam menuju lokasi kejadian, kami berharap alut kami bisa lebih cepat dari perhitungan waktu sebenarnya dan korban berhasil diselamatkan," kata Hendra.
Baca: Penemuan Jenazah WNI di Dalam Lemari Pendingin di Kapal China, Polri Telah Tetapkan 3 Tersangka
Berdasarkan informasi dari agen kapal, KM Bahari Indonesia membawa penumpang kurang lebih sekitar 26 orang dengan data sebagai berikut:
1. Khafid (Nakhoda)
2. Deri Irianto
3. Jandres Hendrikus L
4. Dwi Agus Muryanto