Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman

TRIBUNNEWS.COM - Puluhan ibu-ibu di Tasikmalaya keracunan setelah nasi dus di acara syukuran.

Nasi dus tersebut ternyata berasal dari katering.

Mereka merasakan pusing, mual hingga muntah.

Sejumlah ibu rumah tangga yang terserang gejala keracunan di Kampung Gunung Ranji, Kelurahan Karsamenak, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, mengaku pusing, mual dan muntah setelah makan telur nasi dus.

"Menurut pengakuan ibu-ibu, mereka merasakan gejala keracunan setelah menyantap telur dari nasi dus. Namun itu baru dugaan ibu-ibu. Penyebab pastinya nanti dari hasil lab," kata Babinsa Karsamenak, Serka Jaidin, Minggu (26/7/2020) malam.

Disebutkan, begitu mendapat laporan adanya puluhan warga terserang gejala keracunan, Jaidin langsung menuju lokasi, dan menanyai ibu-ibu yang terserang.

Mereka rata-rata mengalami mual dan muntah setelah menyantap telur nasi dus. Sedangkan yang tidak memakannya tidak apa-apa.

Baca: Ada Luka pada Tubuh Mayat Perempuan Muda yang Ditemukam di Indihiang Kota Tasikmalaya

Baca: Mayat Wanita Muda Ditemukan di Tasikmalaya, Ada Luka lebam di Wajah dan Tangan Korban

Warga mulai merasakan gejala keracunan sekitar magriban, setelah sorenya menyantap nasi dus dari acara syukuran pembangunan rumah warga setempat.

Hingga Senin (27/7/2020) jumlah korban bertambah. Petugas mencatat sebanyak 22 yang hampir seluruhnya ibu rumah tangga terserang. Dia diantaranya dilarikan ke RSU dr Soekardjo.

"Yang dibawa ke rumah sakit awalnya ibu bernama Windi sekitar pukul 20.00. Lalu mengusul Ibu Tati sekitar pukul 23.00," kata Jaidin

Pemilik rumah yang mengadakan syukuran di Kampung Gunung Ranji, Kelurahan Karsamenak, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, mengaku nasi dus yang disiapkan untuk ibu-ibu berasal dari jasa katering.

"Yang punya acara sudah kami mintai keterangan. Katanya yang masak nasi dus itu dari jasa katering," kata Babinsa Kelurahan Karsamenak, Serka Jaidin, Minggu (26/7/2020) malam.

Pemilik rumah pun, lanjut Jaidin, sempat melihat-lihat kondisi para korban. Namun rata-rata tidak terlalu mengkhawatirkan.