Pria Aceh Ini Keluar dari Pekerjaan untuk Rawat 3 Anak Balita dan Istri yang Menderita Kanker Otak
Kisah viral Bang Pon dan Fitri ini pun sudah trending di video TikTok, Instagram dan Youtube
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - T Rezal Saputra (34) atau yang karib disapa Bang Pon rela keluar dari pekerjaannya untuk mengurus istrinya, Fitri yang sudah 4 tahun ini idap kanker otak.
Bang Pon asal Pusong Baru, Lhokseumawe, Aceh juga harus merawat ketiga anaknya yang dua di antaranya adalah kembar berusia 1 bulan, sementara anak pertamanya masih berusia 4 tahun 5 bulan.
Kisah viral Bang Pon dan Fitri ini pun sudah trending di video TikTok, Instagram dan Youtube.
Tak hanya sekadar menjaga dan membantu istri saat menjalani pengobatan, Bang Pon juga memperhatikan semua kebutuhan istri tercintanya seperti memotong kuku, memijat kepala, memberi lotion ke istri, hingga mencukur rambutnya.
Pun dengan merawat keiga anaknya, Bang Pon rela melakukannya sendiri mski kadang harus dibantu oleh saudara yang lain.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari laman Youtube Pon Citra, Bang Pon mengungkapkan kronologi awal mula sang istri, Fitri divonis kanker otak.
Saat itu, Bang Pon menjawab beberapa pertanyaan dari netizen terkait kondisi ang istri, Fitri dan keluarga mereka.
Diungkapkan Bang Pon, sang istri ini sudah divonis sakit kanker otak sejak tahun 2016.
Saat itu, anak pertamanya yang bernama Pocit masih berusia 5 bulan.
Diakui Bang Pon, ketika sedang menyusui sang anak, Fitri tiba-tiba mengeluh sakit kepala hebat.
Sesuah diperiksakan ke dokter, terkuak ternyata istri Bang Pon, Fitri ini mengidap kanker otak.
"Mbak Fit sakit sejak 2016 udah sakit. Umur Posut 5 bulan, bundanya udah sakit. Pertama tau istri sakit, saat menyusui si Pocut. Waktu itu dia sering ngeluh sakit kepala.
Terus dibawa ke beberapa rumah sakit daerah, katanya ada sesuatu di kepalanya.
Bawa ke rumah sakit lain yang direkomendasikan teman, hasilnya pun sama kanker otak,” tambah Bang Pon.
Baca: Polda Aceh Gagalkan Penyelundupan 33 Kg Sabu, Tersangka Diupah Rp 5 Juta Per Kg Antar Sabu ke Sumut