Saksi Kasus Pria Cangkul Kuli Bangunan Dipukul dan Disetrum 5 Hari, Makin Disiksa saat Sebut Pelaku
Seorang saksi kasus pembunuhan pria cangkul kuli bangunan mengaku disiksa selama lima hari. Saksi tersebut mengaku dipukuli hingga disetrum.
Editor: Miftah
Laporan Wartawan Tribun Medan, Victory Arrival Hutauruk
TRIBUNNEWS.COM - Seorang saksi kasus pembunuhan pria cangkul kuli bangunan mengaku disiksa selama lima hari.
Saksi tersebut mengaku dipukuli hingga disetrum.
Makin disiksa saat sebut nama pelaku.
Korban penganiayaan Sarpan (54) mengakui selama 5 hari di sel tahanan Mapolsek Percutseituan, dirinya dianiaya oleh oknum polisi.
Sarpan bahkan menyeret perwira polisi yang sebelumnya menjabat sebagai Kanit Reskrim Polsek Percutseituan.
Yang lebih menyedihkan, Sarpan menyebutkan bahwa dirinya dibawa dalam kondisi mengenakan pakaian basah yang dipakainya saat kejadian pembunuhan yang merenggut nyawa Dodi Sumanto (40) di Jalan Sidumulyo Gang Gelatik Pasar IX Desa Sei Rotan pada 2 Juli 2020 lalu.
"Setiap hari saya dipukuli di situ, sebetulnya si pelaku (pembunuhan) sudah jelas. Karena sebagai saksi, saya orang awam gak tahu permasalahannya saya langsung didudukkan dibawa ke TKP jam 7 malam. Sekitar jam 9 malam datang pak si Kanit saya ditarik dari belakang, masih baju basah saya pakai kerja," ungkapnya seusai diperiksa penyidik di Mapolrestabes Medan, Rabu (29/7/2020).
Baca: Selain Uang Tunai Rp15 Juta, Bukti Transfer dan Alat Kontrasepsi, Polisi Temukan Bukti Chat Artis VS
Baca: Bocah SMP Jual Diri Demi Beli Kuota Internet, Terbongkar setelah Polisi Pura-pura jadi Pelanggan
Baca: Usai Wajahnya Diunggah di IG Bea Cukai Kanwil Jakarta, Putra Siregar Protes Soal Pembunuhan Karakter
Setelah itu, dirinya dipukuli oleh para oknum polisi tersebut. Ketika itu, ia belum mengungkapkan pelaku kejadian tersebut.
"Ditarik dan mulai dipukul. Itu saya belum sebut si pelaku, saya masih syok," tuturnya.
Lalu, Sarpan menyebutkan setelah dibawa ke TKP kejadian pembunuhan dan sesaat setelah menyebutkan nama pelaku, dirinya bahkan mendapatkan penganiayaan yang lebih keras dengan menggunakan kayu, rotan hingga setrum.
"Lalu dibawa ke TKP jam 3 baru saya ditanya dan sebut pelaku, tambah parah perlakuan (oknum polisi), itu yang kayu masuk, rotan, tunjangan masuk bahkan setrum masuk. Di situ lah mulai, udah semua," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan ada 9 orang polisi yang melakukan penganiayaan dirinya saat berada di dalam sel tahan Polsek Percut Sei Tuan.
Dari 9 polisi tersebut ada yang dikenal oleh Sarpan.