Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Para Korban 'Fetish Kain Jarik' Buka Suara: Gilang Kelihatan Nyesek, Tapi Saya Nggak Peduli

Media sosial baru saja dihebohkan dengan berita dugaan pelecahan seksual bertajuk 'Fetish Kain Jarik'.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Para Korban 'Fetish Kain Jarik' Buka Suara: Gilang Kelihatan Nyesek, Tapi Saya Nggak Peduli
Twitter.com/@m_fikris
Sebuah utas yang menceritakan penyimpangan seksual fetish kain jarik dari lelaki bernama 'Gilang' viral di jagat maya. 

Ketika permintaan tidak dipenuhi, Gilang mengancam korban dan terus memaksa.

Pengakuan Para Korban Lainnya

Sementara itu orang yang mengaku korban 'Gilang Bungkus' lainnya pun mulai membuka suara.

Baca: Sadar Dilecehkan Pelaku Fetish Kain Jarik, Kenapa Korban Tak Lapor Polisi?

Baca: Heboh Gilang Fetish Kain Jarik, Korban Lain Muncul, Ada yang Mengaku Dipaksa untuk Foto Jempol Kaki

Baca: Korban Seangkatan Pelaku Fetish Kain Jarik Menduga Diperdayai Pakai Obat Tidur

Satu di antaranya SW mengaku mejadi korban pelecehan seksual Gilang, bahkan sampai dirinya harus fokus mengobati diri dari trauma.

Hingga akhirnya dirinya berani untuk speak up.

Rupanya awalnya SW dan Gilang sama-sama menjadi mahasiswa baru tahun 2015.

"Saat acara penerimaan mahasiswa baru kampus saya bareng sama Gilang. Sama sekali nggak ada yang aneh sama dia. Perilaku dan yang dia omongin nggak mencurigakan," kata SW, dilansir Surya.co.id.

Berita Rekomendasi

Hingga kejadian itu dialaminya, dan membuatnya trauma, dan melabeli Gilang sebagai predator.

Namun memang apa yang dialaminya tidak sama persis dengan kejadian yang viral di twitter baru-baru ini.

Hanya saja SW mengakui ditutup kain oleh Gilang, dirinya tak berkutik, dan tak ada yang dapat dilakukannya.

"Buat melawan nggak bisa. Kemungkinan karena air minum yang dikasih ke saya sudah dicampur sampai obat tidur," korban SW mengatakan.

Trauma terus mengikutinya, terlebih lantaran sama-sama satu angkatan, setiap hari dirinya harus bertemu dengan Gilang.

"Sempat sedih, down. Apalagi sehari, dua hari setelah kejadian, pasti ingat. Apalagi kami satu angkatan, tiap hari ketemu. Menjelang ospek jurusan, otomatis mau nggak mau ketemu soalnya kumpul satu angkatan," katanya.

Saat itu, korban SW tidak melaporkan kejadian ini karena mengaku kurang mendapat pengetahuan yang jelas tentang sexual harrashment.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas