Korban Fetish Kain Jarik Berkedok Riset Diduga Tidak Mau Bongkar Identitas, Ini Penjelasan Unair
Terbaru, pihak kampus membuka posko pengaduan bagi mahasiswa yang pernah menjadi korban terduga pelaku pelecehan G.
Editor: Irsan Yamananda
TRIBUNNEWS.COM - Kasus fetish berkedok riset yang menyeret nama Universitas Airlangga Surabaya terus menjadi perbincangan.
Semuanya berawal dari sebuah thread pemilik akun Twitter mufis @m_fikris.
Ia mengaku menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan pria berinisial G.
Akun Twitter tersebut membagikan ceritanya karena tidak ingin ada korban lain.
Melalui thread panjang, ia menjelaskan kronologi G melakukan pelecehan seksual terhadap dirinya.
Pelecehan yang dialaminya tidak dilakukan secara langsung.
• Tanggapi Kasus Fetish Kain Jarik, Polda Jatim Buka Posko Pengaduan Korban Pelecehan Seksual
• 4 Fakta Kasus Fetish Kain Jarik Berkedok Riset di Surabaya, Jawaban Unair Hingga Tindakan Kepolisian
• Terungkap Isi Chat Permintaan Aneh Pelaku Fetish Kain Jarik, Minta Korban Kirim Foto Jempol Kaki
Namun melalui foto dan video yang tidak wajar.
Terbaru, pihak kampus membuka posko pengaduan bagi mahasiswa yang pernah menjadi korban terduga pelaku pelecehan G.
Setidaknya sudah ada 15 laporan diterima.
Sayangnya, menurut Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair Suko Widodo, para pelapor enggan membuka identitas mereka.
"Tetapi agak sumir karena 15 orang yang melapor melalui daring tidak menyebutkan siapa namanya," ucapnya.