Cerita Pria Curi Ponsel Agar Anaknya Bisa Belajar Online: Kalau Niat Nyuri, Semua Barang Saya Ambil
A mengaku kenal dengan orang yang HP-nya ia curi. Ia juga sering disuruh membantu di rumah korban.
Editor: Dewi Agustina
"Saya sadar perbuatan saya sangat salah. Cuma kemarin memang anak saya merengek minta HP. Soalnya anak saya sudah 10 hari ketinggalan pelajaran," ujar A di rumahnya di Desa Jati, Kecamatan Tarogong Kaler.
A sehari-hari bekerja sebagai buruh tani. Penghasilannya per hari hanya Rp 50 ribu.
Baca: Pembelajaran Jarak Jauh Permanen, Politikus Golkar Minta PJJ Dikombinasikan dengan Tatap Muka
Itu pun tak menentu di saat pandemi Covid-19.
Di rumahnya, hanya ada satu kamar dan terdapat sebuah ruangan yang dijadikan sebagai ruang tamu, ruang tidur, dan tempat berkumpul keluarga.
A mengaku kenal dengan orang yang HP-nya ia curi. Ia juga sering disuruh membantu di rumah korban.
"Saya jujur gelap mata. Makanya saat lihat ada HP di rumah itu, langsung saya ambil," katanya. (Tribun Jabar/firman Wijaksana)