Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Video Dokter Berjuang Rawat Pasien Corona, Gunakan APD Berlapis-lapis dan Saling Menyemangati

Video kisah seorang dokter yang memperlihatkan perjuangan tenaga medis merawat pasien corona viral di media sosial.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Viral Video Dokter Berjuang Rawat Pasien Corona, Gunakan APD Berlapis-lapis dan Saling Menyemangati
https://www.tiktok.com/@doc.ayuni
Viral Video Dokter Berjuang Rawat Pasien Corona, Gunakan APD Berlapis-lapis dan Saling Menyemangati 

TRIBUNNEWS.COM - Video kisah seorang dokter yang memperlihatkan perjuangan tenaga medis merawat pasien corona viral di media sosial.

Diketahui, video tersebut berasal dari akun TikTok @doc.ayuni dan menjadi bahan pembicaraan setelah diunggah ulang oleh akun Twitter @wowrfd.

Video memperlihatkan seorang dokter yang ingin melaksanakan tugas dari mulai memasuki gedung perawatan hingga persiapan sebelum bertemu dengan pasien terpapar Covid-19.

Dalam rekaman tersebut, tampak dokter menunjukkan cara menggunakan Alat Pelindung Diri.

Baca: Raditya Dika Dikritik Tak Pakaikan Masker untuk Putrinya, Ini Saran Ikatan Dokter Anak Indonesia

Hingga hari ini, Rabu (5/8/2020) video perjuangan tenaga medis ini telah ditonton sebanyak lebih dari 1 juta kali dan mendapatkan respon beragam dari warganet.

@Oninorigiri: Sehat2 terus para pejuang di garda terdepan

@amalisads: Semangat garda depan, banyak bawang di videonya

Berita Rekomendasi

@moonluffer: kea gini aja masih byk nakes yg kena:")

@HelmiAlHazziq: Pakai APD sekaligus lakban berlapis, masih ada juga yg tertular, bahkan tidak sedikit ygmeninggal. Di luaran banyak yg disuruh pakai masker pun ndak mau

@kindhappyy: SEMANGATT PARA PEJUANG GARDA TERDEPAN. Always stay safe

Konfirmasi Tribunnews

Dokter yang di dalam video tersebut diketahui bernama Ayuni Rianty (33).

Dirinya merupakan dokter umum yang sejak 2 Juli 2020 bertugas merawat pasien corona di RSDC Wisma Atlet.

Kepada Tribunnews, Ayuni mengaku video tersebut ia buat saat melakukan tugasnya di shift malam hari tanggal 1 Agustus 2020.

"Dan saya unggah setelah pulang jaga malam keesokan harinya," katanya, Rabu (5/8/2020).

Ia melanjutkan ceritanya, setiap tenaga medis diwajibkan datang ke ruang ganti paling lambat 30 menit sebelum jadwal jaganya.

Ini dilakukan untuk mempersiapkan segala keperluan mulai mengambil sepatu booth, antri untuk pengambilan APD yang terdiri dari handscoen, head cap, masker surgical N95, hazmat, google/face shield, dan diapers (optional).

"Setelah itu, ID Card Kuning kita ditukar dengan ID Card Merah lalu memasang APD masing masing di ruang ganti," imbuhnya.

Baca: Viral Dokter Gigi Pakai Baju Hazmat Slim Fit dan Penuh Warna, Sudah Punya 25 Hazmat Berbagai Tema

Viral Video Dokter Berjuang Rawat Pasien Corona, Gunakan APD Berlapis-lapis dan Saling Menyemangati
Viral Video Dokter Berjuang Rawat Pasien Corona, Gunakan APD Berlapis-lapis dan Saling Menyemangati (Tiktok.com/@doc.ayuni)

Kemudian, aktivitas dilanjutkan dengan memeriksa pelengkapan APD tertutup rapat dan untuk memastikannya ditambah dengan lakban.

"Jika semua anggota tim sudah lengkap, kepala tim 1 (dr. Feri Kurnia dari TNI AD) akan mengajak kami berkumpul membuat lingkaran, pengarahan, doa dan diakhiri dengan yel yel penyemangat. Bersama sama menuju tower 7 lantai 1 untuk operan pasien," beber Ayuni.

Ayuni menambahkan, dokter umum di RSDC Wisma Atlet dibagi menjadi 5 tim dalam 3 shift.

Shift pagi pukul 06.00 – 14.00, shift siang pukul 14.00 – 22.00 dan shift malam pukul 22.00 hingga 06.00 pagi.

Sedangkan, waktu kerja tenga medis ini 40 jam dalam seminggu dengan waktu istirahat 32 jam.

Lewat pengakuan Ayuni, diketahui pula perjuangan tenaga medis tidak hanya saat ingin menemui pasien saja.

Setelah bertugas, ada lagi sejumlah prosedur yang harus dilewati.

"Dan saat selesai shift jaga selesai ada tahapan dekontaminasi yang harus dilewati dari zona merah ke zona kuning, kemudian mandi sebelum kembali ke kamar masing-masing," kata dia.

Baca: VIRAL Video TikTok Pasangan Menikah Beda 18 Tahun, sang Wanita Ceritakan Sosok Suaminya

Motivasi membuat video tersebut

Ayuni mengaku tidak memiliki motivasi khusus.

Ia hanya ingin mengabadikan momen kebiasaannya sebelum shift jaga di RSDC Wisma Atlet setelah jaga malam.

"Pagi itu saya kembali ke kamar pukul 8 pagi, sarapan dan membaca pesan pesan di WA dan mengunggah video tersebut."

"Kemudian beristirahat dan betapa terkejutnya saya saat bangun tidur sekitar pukul 13.00 video itu sudah viral ditonton ratusan ribu orang."

"Ada pula yang membagikan juga di Twitter yang saat ini saya lihat sudah 1,1 juta orang yang menonton," ujarnya.

Ayuni juga tidak menyangka respon masyarakat cukup besar terhadap video tersebut.

Padahalnya dirinya menganggap apa yang diperlihatkan di dalam video menjadi hal biasa.

"Saya anggap sebagai kebiasaan sehari-hari dalam menghadapi Covid-19, yang menurut saya ya biasa saja sebelum bekerja, ternyata ditanggapi berbeda oleh masyarakat," imbuhnya.

Pesan dan Harapan Ayuni

Ayuni mempunyai pesan tersendiri lewat videonya yang viral itu.

Baginya dan tenaga medis lainnya, menghadapi pandemi yang begitu berat, tak sedikit orang terimbas dan harus berupaya bertahan.

"Kami sebagai tenaga medis hanya berusaha semampu kami dengan keilmuan dan tenaga yang kami miliki untuk menolong sesama yang membutuhkan, membaktikan diri untuk kepentingan kemanusiaan."

"Satgas Covid 19 itu ada, TNI, Polri, Dokter, Perawat, Farmasi, Lab, Rekam Medis, Tim Dekontaminasi, Call center, Catering, Petugas kebersihan orang orang yang diam dalam jerih lelahnya namun menyelamatkan banyak nyawa," ucap dia.

Baca: Viral Dokter Berbaju APD Mendaki Gunung sampai Seberangi Sungai Demi Obati Anak Demam di Pedalaman

Terakhir, Ayuni berharap, masyarakat lebih peduli dan menjalankan protokol kesehatan secara baik dan benar.

Termasuk dengan menggunakan masker, menjaga jarak, hindari kerumunan banyak orang, cuci tangan 6 langkah, makan makanan bergizi, olahraga teratur, istirahat yang cukup hingga selalu semangat dan berpikir positif.

"Kami hanya membantu, masyarakatlah yang berperan penting dan besar dalam pengendalian Covid-19."

"Dan juga Mari kita tidak mudah terpengaruh dengan isu isu tidak benar yang beredar di dunia maya."

"Sebelum percaya dan membagikan sesuatu di media sosial, telusuri dahulu kebenarannya, baca informasi dari sumber berita terpercaya, jurnal dan narasumber yang kredibel," tandasnya.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

 
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas