Seorang Ibu di Jombang Melahirkan Tanpa Bantuan Medis, Bayinya Meninggal, si Ibu Reaktif Corona
Sedih karena kehilangan anak yang baru lahir dan jengkel atas pelayanan rumah sakit dirasakan pasangan suami istri asal Kabupaten Jombang.
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Sedih karena kehilangan anak yang baru lahir dan jengkel atas pelayanan rumah sakit dirasakan pasangan suami istri asal Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Perasaan itu dialami BK (29) dan DR (27), pasutri asal Desa Gedangan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang.
Mereka sedih karena anak keduanya itu meninggal beberapa menit setelah dilahirkan.
Sang suami, BK mengatakan, proses persalinan di salah satu rumah sakit swasta itu dilakukan tanpa bantuan bidan atau perawat.
BK menceritakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (4/8/2020). Istrinya yang sedang hamil dengan usia kandungan 37-38 minggu menunjukkan tanda kelahiran.
BK pun membawa istrinya ke rumah sakit swasta yang berada di pusat Kota Jombang.
“Sampai di rumah sakit dan masuk UGD pada pukul setengah dua (01.30 WIB) dini hari, itu sudah masuk hari Selasa. Waktu itu istri saya sudah mengeluarkan air ketuban,” ungkap BK kepada Kompas.com di rumahnya, Kamis (6/8/2020).
Di rumah sakit itu, kata BK, istrinya diobservasi di ruang UGD dan menjalani rapid test Covid-19.
Baca: Seorang Nelayan Ditemukan Mengapung di Laut setelah Pencarian 22 Jam, Ternyata Positif Corona
Baca: Kasus Konten Obat Corona Naik ke Tahap Penyidikan, Anji dan Hadi Pranoto Akan Diperiksa Pekan Depan
Reaktif rapid test Covid-19
Setelah itu, petugas memanggil BK untuk memberi tahu hasil observasi dan rapid test.
“Di situ (ruang UGD) istri saya diobservasi dan rapid test. Setelah itu saya dipanggil dan dikasih tahu kalau istri saya reaktif,” kata BK.
Dia menuturkan, karena hasil rapid test menyatakan reaktif terhadap pergerakan antibodi, istrinya ditempatkan di ruang khusus yang ada di lantai tiga rumah sakit.
Setelah istrinya menempati ruang perawatan, BK pulang untuk mengembalikan ambulans desa yang dipinjam untuk mengantarkan istrinya ke rumah sakit.
Saat BK pulang, istrinya yang sedang menantikan proses kelahiran anak keduanya, ditunggui oleh mertuanya.