Cerita Ibu di Jombang Kehilangan Bayinya, Berkali-kali Minta Tolong Tim Medis, Pihak RS Menyangkal
Seorang ibu di Kabupaten Jombang, Jawa timur berinisial DR (27) tak bisa menyembunyikan kekecewaannya setelah kehilangan bayinya.
Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Seorang ibu di Kabupaten Jombang, Jawa timur berinisial DR (27) tak bisa menyembunyikan kekecewaannya setelah kehilangan bayinya.
Wanita berusia 27 tahun itu kehilangan bayinya setelah menjalani persalinan di RS Pelengkap Jombang.
Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, DR menceritakan bahwa dirinya diantarkan BK, suaminya ke RS Pelengkap Jombang untuk menjalani persalinan anak kedua pada Selasa (4/8/2020) dini hari.
Setelah tiba di rumah sakit, DR terlebih dahulu menjalani observasi dan rapid test Covid-19 di ruang UGD.
Kemudian, DR ditempatkan di salah satu ruang bersalin di lantai 3 rumah sakit.
Baca: Tangani Kasus Fetis Kain Jarik, Polda Jatim Libatkan Ditkrimsus dan Ditkrimum
Baca: Anggota Polda Jatim Ditangkap Polres Malang, Peras Pengusaha hingga Rp 50 Juta untuk Tutupi Aib
Baca: Sebaran Virus Corona di Indonesia Rabu (5/8/2020): Jatim Catat Kasus Baru dan Sembuh Terbanyak
Sekitar pukul 03.30 WIB, suami DR pulang untuk mengembalikan ambulans desa yang dipinjam untuk mengantarkannya ke rumah sakit.
Saat ditinggal pulang sang suami, DR ditemani oleh AL, ibu kandungnya.
Namun, ketika itu DR mulai mengalami kontraksi.
Sudah berkali-kali AL meminta tolong tim medis yang ada di rumah sakit.
AL memberitahu melalui sambungan telepon di ruangan maupun datang ke ruang petugas.
Meski demikian, DR dan ibunya tidak mendapatkan respons dari petugas rumah sakit.
Baca: Pantau Restrukturisasi Kredit UMKM, Ketua DPD RI Kunjungi OJK Jatim
Baca: Siswi di Magetan Tinggal di Bekas Kandang Ayam, Sering Diejek hingga Diangkat Jadi Anak Asuh
Baca: Kisah Indriana, Siswi SMK Tinggal di Bekas Kandang Ayam, Anggota DPRD Magetan Jadikan Anak Asuh
“Yang saya kecewakan waktu saya di ruangan. Ketika saya sudah nglarani (kontraksi), ibu saya telepon petugas tapi enggak dihiraukan."
"Cuma bilangnya, 'iya nanti jam sembilan',” kata DR.
AL berkali-kali memberitahu petugas soal kondisi DR yang hendak melahirkan.