Dua Hari Jasad Arini Tergantung di Samping Truk Milik Suami, Kematiannya Masih Menyisakan Misteri
Korban ditemukan dengan posisi tergantung di samping truk milik suaminya M (40) yang terparkir di halaman rumah.
Editor: Dewi Agustina
Menurut Iptu Zufrizal, proses evakuasi korban juga melibatkan tenaga medis, Basarnas, dan PSC Bener Meriah.
"Kasus ini masih kita dalami. Sedangkan suami korban sudah kita amankan ke Polsek Bukit untuk dimintai keterangan terkait kejadian tersebut," ungkapnya.
Informasi lain yang dihimpun Serambi, kemarin, suami korban diamankan oleh polisi beberapa saat setelah mayat Arini dievakuasi ke rumah sakit.
M diamakan pada salah satu panglong kayu di kawasan Desa Lut Kucak, Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah.
Sementara itu, Reje Kampung Karang Rejo, Suradi, yang ditemui Serambi, di lokasi kejadian, Rabu (12/8/2020), menjelaskan, pihaknya mendapat informasi penemuan mayat perempuan tergantung di truk sekitar pukul 10.00 WIB.
Baca: Belarusia Cegah Usaha Pembunuhan Capres, Svetlana Tikhanovskaya Lari ke Lithuania
Menurut Suradi, korban tinggal di Kampung Karang Rejo tidak pernah melapor ke pihaknya.
"Berdasarkan data yang ada di kepala dusun (Kadus), korban bukan warga kami, karena selama dia tinggal di sini tidak pernah melapor," ujar Suradi seraya menyatakan informasi yang didapat pihaknya, korban Arini berasal dari Sumut dan merupakan istri kedua dari M.
Penyebab meninggalnya Arini (30) hingga kini masih misteri.
Namun, tetangga suami korban bernama Samsudin, mengungkapkan, sebelum jasad Arini ditemukan meninggal dengan posisi tergantung di truk, Arini sempat cekcok dengan suaminya M (40).
Menurut Samsudin, pada Senin (10/8/2020) malam, ada seorang perempuan bersama seorang anak datang ke rumah tersebut.
Tak lama kemudian, kata Samsudin, ia mendengar ada keributan seperti suara benturan keras ke dinding.
Namun, Samsudin mengaku tak tahu apakah itu adalah suaran benturan ke dinding mobil atau dinding rumah. Keributan tersebut, terdengar sampai ke rumahnya yang berjarak tiga meter dari rumah M.
"Saya mendengar suami minta kunci mobil dan istrinya minta Hp (handphone). Mereka saling bergantian meminta kunci mobil dan Hp," kata Samsudin.
"Mana kunci mobilku, kata suaminya,’ dan ‘istrinya bilang mana Hp ku dulu.’ Selain itu, juga terdengar suara bunyi dinding dan kaca pecah," timpal Samsudin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.