Cerita Satpol PP Tangsel 2 Kali Gagal Razia Karaoke Venesia BSD, Dipersulit Sekuriti
Penggerebekan tempat karaoke Venesia BSD membuat geger lantaran polisi juga mengamankan 47 wanita penghibur
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNNEWS.COM, SERPONG - Penggerebekan tempat karaoke Venesia BSD membuat geger lantaran polisi juga mengamankan 47 wanita penghibur yang diduga menjajakan jasa berhubungan seks.
Terlebih, dugaan tindak pidana penjualan orang (TPPO) itu ditemukan pada saat pandemi Covid-19 dan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) tengah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya,
aparat kepolisian dari Unit 1/VC Subdit III Dittipidum Bareskrim Mabes Polri, menggeledah tempat karaoke Venesia BSD yang berlokasi di Jalan Lengkong Gudang, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), pada pukul 19.30 WIB, Rabu (19/8/2020).
Baca: Karaoke Venesia BSD Digerebek, Polisi Temukan Alat Kontrasepsi Hingga Absensi Wanita Penghibur
Baca: Digerebek Bareskrim, Karaoke Venesia BSD Sempat Matikan Lampu Depan Agar Tutupi Aktivitas
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Argo Yuwono, mengatakan, puluhan wanita penghibur yang bekerja di Venesia itu berasal dari daerah Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur, bukan dari daerah setempat Tangsel atau Banten.
Mucikarinya pun turut diamankan, termasuk pekerja Venesia lainnya, dari kasir hingga general manager.
Total 60 orang yang dimankan itu terkait dugaan praktik TPPO bermodus eksploitasi seksual.
Sementara, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tangerang Selatan (Tangsel), mengaku sudah beberapa kali mendapat laporan soal beroperasinya tempat karaoke kelas atas itu.
Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Tangsel, Muksin Alfachry, mengatakan, pihaknya sudah dua kali merazia Venesia tapi selalu gagal.
Muksin mengaku pasukannya dipersulit sekuriti dengan memperlambat kerja Satpol PP ketika memberikan akses masuk.
Pasalnya, Venesia menggunakan akses khusus untuk bisa masuk ke area laraokenya.
Setelah diulur waktu dan sekuriti membukakan akses, seluruh area hiburan sudah kosong.
"Kita mau masuk, aksesnya itu kan satu pakai kartu khusus. Nah kita dateng nih kita cari cari tuh, satpamnya siapa yang megang, alesannya ini lah itu lah, dipersulit. Gimana mau masuk orang kita enggak ada aksesnya," ujar Muksin saat dihubungi TribunJakarta.com, Kamis (20/8/2020).
Dalam waktu 15 menit sekuriti mengulur waktu, laporan masyarakat yang menyebut Venesia masih beroperasi, tiba-tiba kosong.
"Saya mau masuk itu, kan susah tuh, aksesnya kan pakai kartu akses, kan saya harus ketemu, prosedurnya kan di situ saya ikutin ketemu satpamnya dulu lah minta aksesnyalah kadang lama, bisa 15 menit saya nungguin."
"Masuknya tembus, cuma pas begitu kita naik sudah sepi sudah gelap," ujarnya.
Melihat keberhasilan polisi dalam merazia Venesia, Muksin angkat topi, sekaligus senang karena tujuan menjaga ketertiban berhasil dilaksanakan.
• Tahun Baru Islam, Pemkot Jakarta Selatan Resmikan Masjid Babah Alun Berasitektur Tionghoa
• Kanwilkumham Jakarta Gelar Sidak dan Tes Urine di Rutan dan Lapas
• Digerebek Polisi, 47 Wanita Penghibur Karaoke Venesia BSD Dites Covid-19
"Polri bagus lah, cakeplah, saya top jempol lah. Kita sama sama punya tugas, Polri kan terkait dengan PSBB dan KUHP, sedangkan saya kan enggak memiliki wewenang terkait KUHP. Saya terkait dengan Perda. Dan misal kok Pol PP enggak tembus sudah dua kali razia. Ya Alhamdulillah namanya juga itu tugas kita kan. Polri kan bapaknya PPNS," ujarnya.