Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hasil Autopsi Anggota TNI yang Tewas Tergantung, Korban Meninggal Akibat Jalan Pernapasan Terhambat

Hasil autopsi jenazah anggota TNI yang tewas tergantung di pohon jambu dengan tangan terikat. Korban tewas akibat terhambatnya jalan pernapasan.

Editor: Miftah
zoom-in Hasil Autopsi Anggota TNI yang Tewas Tergantung, Korban Meninggal Akibat Jalan Pernapasan Terhambat
kantipurnetwork.com
Ilustrasi- Hasil autopsi jenazah anggota TNI yang tewas tergantung di pohon jambu dengan tangan terikat. Korban tewas akibat terhambatnya jalan pernapasan. 

TRIBUNNEWS.COM- Hasil autopsi jenazah anggota TNI yang tewas tergantung di pohon jambu dengan tangan terikat.

Korban meninggal dunia akibat terhambatnya jalan pernapasan.

Saat ditemukan tewas, korban masih menggunakan pakaian dinas lengkap.

Temuan ini berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan tim gabungan kedokteran Polda Sultra dan Universitas Haluoleo Kendari pada Rabu (19/8/2020) di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari.

Serda Rusdi (36) yang ditemukan tewas di pohon jambu milik warga Kecamatan Kabaena Barat, Kabupaten Bombana.

Komandan Korem (Danrem) 143/ Haluoleo Kendari Brigjen TNI Jannie Aldrin Siahaan membenarkan hasil autopsi itu.

"Untuk sementara ini hasil autopsi cuma menyatakan, ada seorang lelaki yang profesinya sebagai anggota TNI AD yang ditemukan meninggal. Akibat meninggalnya karena terhambatnya jalan pernapasan," ungkap Jannie di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari, Kamis (21/8/2020).

BERITA REKOMENDASI

Terkait dugaan apakah korban dibunuh atau bunuh diri, Jannie mengatakan, pihaknya masih menunggu penyelidikan.

Namun demikian, lanjut Jannie, Detasemen Polisi Militer Angkatan Darat dipastikan turun tangan mengusut meninggalnya anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) itu.

Baca: Tewas di Taiwan, Besok Jenazah TKI Asal Indramayu Tiba di Tanah Air

Baca: Seorang Jurnalis di Sulbar Tewas Penuh Luka, Polisi Temukan Sepatu Diduga Milik Pelaku

Baca: Wartawan Tewas dengan 17 Tusukan di Mamuju, Terakhir Meliput soal Jalan Rusak dan Diduga Dibunuh

"Karena dia anggota tentara, POM yang menangani. Nanti apabila dia bersentuhan dengan yang lainnya, Polda yang tangani," kata Jannie.

"Kenapa kita bawa ke sini ( RS Bhayangkara) karena yang punya fasilitas untuk autopsi teman dari Polda," sambungnya.

Setelah proses autopsi, jenazah Serda Rusdi dibawa ke kampung halamannya di Pangkep, Sulawesi Selatan, untuk dimakamkan.

Kepala penerangan korem (Kapenrem) 143/ Haluoleo Mayor Sumarsono mengatakan, pemberangkatan almarhum melalui Bandara Halu Oleo menuju Bandara Hasanuddin Makassar.

Jenazah Rusdi diantar langsung oleh Dandim 1413/ Buton Letkol Inf Arif Kurniawan dan Danramil 1413-05/ Kabaena Kapten Inf Harlin Ulo dan juga tujuh orang anggota keluarga.

“Pemberangkatan dilaksanakan sesuai dengan protokol Covid–19, melewati pemeriksaan x– ray dan pemasangan pelat seng oleh Ambulance Swasta Sang Torayan untuk melapisi peti jenazah sesuai SOP Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP),” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Jenazah diterbangkan dengan menggunakan pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 987 dari Kendari tujuan Makassar di Terminal Cargo Bandara Haluoleo, Desa Ambaipua, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Sultra.

Diberitakan sebelumnya, Serda Rusdi (36) ditemukan warga tewas tergantung di pohon jambu dengan tangan terikat tali di Desa Rahantari, Kecamatan Kabaena Barat, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (19/8/2020) pagi.

Anggota TNI yang sehari-hari bertugas sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Desa Rahantari dan Eemokolo, kabupaten Bombana itu ditemukan masih berpakaian seragam lengkap dengan kondisi tangan terikat di belakang, posisi kaki juga tampak menyentuh tanah.

Di lokasi kejadian ditemukan juga barang-barang milik korban berupa tas loreng, topi loreng dan motor scorpion hitam dengan nomor polisi DD 4458 IT.

(Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Danrem Kendari Ungkap Hasil Otopsi Anggota TNI yang Ditemukan Tewas Tergantung di Pohon"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas