Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibunya Harus Rapid Test Meski Ketuban Pecah, Bayinya Meninggal, Ini Kronologi Versi Dinkes Mataram

I Gusti Ayu Arianti (23), warga Lingkungan Pajang, Kelurahan Pejanggik, Kota Mataram, berduka. Bayinya meninggal dunia lantaran terlambat ditangani.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Ibunya Harus Rapid Test Meski Ketuban Pecah, Bayinya Meninggal, Ini Kronologi Versi Dinkes Mataram
(FITRI R)
I Gusti Ayu Arianti(23), warga Lingkungan Pajang, Kelurahan Pejanggik, Kota Mataram, mengaku kecewa karena lambannya penanganan pihak RSAD Wira Bhakti Kota Mataram, yang memintanya rapid tes saat hendak melahirkan. 

Pukul 09.35 Wita, pasien Arianti masuk gerbang puskesmas, berjalan ke ruang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) pukul 09.37 dudul di ruangan itu.

Pukul 09.38 Wita, pasien menuju loket untuk daftar rapid tes. Kemudian pukul 09.40 Wita ke KIA untuk membuat permintaan rapid tes.

Pukul 09.43 Wita, pasien ke posko untuk anamnesa, dilanjutkan pukul 09.49 Wita ke posko pengambilan sampel darah.

Di sinilah pasien agak lama, ada tarik ulur karena takut dengan jarum suntik untuk diambil darahnya.

Pukul 10.00 Wita, analis membawa sampel darah Arianti ke laboratorium, pukul 10.02 Wita pasien ke KIA, diminta menunggu hasil rapid tes.

Pasien masih duduk di depan laboratorium di dekat ruang KIA pukul 10.03 Wita. Pada pukul 10.14 Wita pasien meninggalkan ruang tunggu dan duduk di depan apotik puskesmas.

Saat itulah keluarga pasien datang atau pukul 10.25 Wita.

Berita Rekomendasi

Pukul 10.26 Wita suami Arianti, Yudi Prasetya Jaya keluar dari puskesmas disusul Arianti pada pukul 10.39 Wita.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Kronologi Kasus Arianti yang Harus Rapid Test Meski Pecah Ketuban, Menurut Dinkes

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas