Sebelum Meninggal Plt Bupati Sidoarjo Sempat Paksa Turun dari Ranjang, Ambil Wudhu dan Salat Zuhur
Sabtu siang, Cak Nur sempat memaksa turun dari ranjang untuk mengambil wudhu dan Salat Zuhur, setelah itu kondisinya makin memburuk.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO – Wafatnya Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin atau Cak Nur benar-benar mengagetkan banyak kalangan.
Terlebih Cak Nur meninggal dunia karena terpapar covid-19.
Direktur RSUD Sidoarjo, dr Atok Irawan menceritakan proses perawatan Cak Nur yang sempat mengeluh sakit batuk, sesak napas dan suhu tubuhnya panas.
“Hari Rabu kemarin, pas pulang dari Jakarta beliau (almarhum Nur Ahmad) menghubungi saya. Kemudian minta diperiksa kesehatannya karena mengeluh badannya panas, sesak napas dan batuk,” ungkap dokter Atok, Sabtu (22/8/2020) sore.
Kemudian dirontgen dan dilakukan beberapa pemeriksaan, hasilnya ada pneumonia di sebelah kiri.
“Saya sarankan agar dirawat inap, tapi beliau minta rawat jalan saja karena masih ada beberapa kesibukan penting, termasuk rapat paripurna di DPRD Sidoarjo,” urai Atok.
Permintaan itu pun dituruti.
Cak Nur dibolehkan rawat jalan dan diberi sejumlah obat, termasuk antivirus, obat batuk dan sebagainya.
Rabu kemarin memang Cak Nur hadir di Rapat Paripurna yang digelar di DPRD Sidoarjo.
Beberapa peserta rapat sempat melihat wajah Cak Nur yang agak pucat, seperti sedang sakit.
Sampai pada Sabtu pagi tadi, dokter Atok dihubungi oleh istri Cak Nur bahwa suaminya hendak opname.
Petugas RSUD Sidoarjo pun langsung menjemput Cak Nur di rumah dinas, dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan di sana.
“Kami rawat mulai pukul 09.00 WIB. Dikasih infus dan langsung tes PCR atau swab test. Hasilnya memang begitu, positif Covid-19. Kemudian dokter spesialis paru, jantung dan anastesi langsung bergerak cepat menangani beliu,” lanjut Atok.
Sabtu siang, diceritakannya, Cak Nur sempat memaksa untuk turun dari ranjang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.