Data yang diupdate pada Selasa (18/8/2020), jumah warga Medan Helvetia positif Covid-19 sebanyak 130 orang.

Sementara, warga yang meninggal 11 orang dan sembuh 94 orang.

Menanggapi hal tersebut, Camat Medan helvetia, Andi Mario Siregar mengatakan ada beberapa hal yang membuat angka positif Covid-19 di kecamatan Helvetia terbanyak kedua.

Pertama yakni masih banyaknya masyarakat yang abai dengan protokol kesehatan, minimnya fasilitas untuk melakukan penyemprotan disinfektan, serta masih adanya tempat usaha yang abai dengan protokol kesehatan.

Meski demikian kata Andi, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka tersebut, seperti rajia masker secara rutin, melaksanakan sosialisasi, dan melakukan penyemprotan disinfektan di rumah warga yang terpapar Covid-19.

"Yang dilakukan kedepannya nanti ada rajia masker, dan memang sudah dilakukan beberapa kali, cuma memang warga tidak peduli. Dan kedepannya sama Koramil, sudah ada jadwal nya kita razia di pasar- pasar tradisional, sudah dari awal kita sama Polsek dan Koramil melakukan rajia rutin," katanya.

Andi pribadi mengaku lebih sepakat penekanan angka Covid-19 dilakukan seperti awal Covid-19 masuk ke Medan, yakni melakukan pembatasan aktivitas secara besar-besaran, penyemprotan disinfektan secara rutin dan lainnya.

"Sekarang sudah ada peraturan yang baru dari pemerintah, tidak bisa lagi kita buat yang seperti awal dulu, apalagi masih ada pengusaha yang tetap menerima pengunjung yang tidak menggunakan masker. Saya rasa tindakan yang benar yang seperti dulu dihambat semuanya, untuk tidak berkumpul kumpul dan lainnya. Tetapi kan ekonomi nanti bisa hancur," katanya.

Selain itu katanya, dengan masyarakat yang masih abai dengan protokol kesehatan, kemungkinan besar hingga bulan 9 jumlah masyarakat yang terpapar semakin banyak.

"Saya khawatirkan di bulan sembilan ini ke atas, saya lebih takutnya bulan sembilan ke atas ini, namun ternyata sebelum bulan sembilan Helvetia itu sudah tinggi," katanya.

Selain itu katanya penyemprotan disinfektan yang dulu rutin dilakukan oleh Gugus Tugas pemko Medan pun semakin minim.

"Disinfektan kita kan sudah tidak seperti dulu lagi banyaknya, udah kita mohonkan kepada Gugus Tugas Pemko pun tidak ada, hanya disuruh buat surat permohonan tapi sampai sekarang tidak datang akhirnya, kalau misalnya ada warga yang positif disitulah baru kami semprot, itulah tindakan kita sementara ini," katanya.

(Maurits Pardosi/cr3/cr21/t r ibun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Berat Badan Akhyar Nasution Turun 6 Kg, Plt Wali Kota Medan Kembali Bekerja, Sembuh dari Corona