Ayah dan Anak Nyaris Bertikai Pakai Parang hingga Anak Panah, Berawal dari Tak Dipinjami Motor
Seorang ayah dan anak di Makassar nyaris terlibat perkelahian menggunakan senjata tajam.
Editor: Miftah
"Ini sang anak (SD) mau ke Pangkep, tapi karena tengah malam, ayahnya (Haeruddin) tidak mengizinkan, dan meminta si AD agar pergi subuh saja," ungkap Asfada.
Namun, jawaban sang ayah Haeruddin, tidak diterima oleh AD. Sang anak tetap ngotot pergi.
AD, kian emosi kala mendapati adiknya AN, pulang tengah malam.
"Ini AD bertanya, kamu dari mana? dijawab oleh ibunya Dg Salo bilang dari online shop jual pakaian," ujar Asfada.
Sang ayah, Haeruddin, lanjut Asfada, pun meninpali dengan nada keras.
"Kalau kamu mau pukul adekmu saya kamu pukul," ucap Haeruddin, ditirukan Asfada.
Mendengar nada keras sang ayah Haeruddin, AD pun mengamuk dan melempar kursi plastik warna hijau keluar rumah hingga pecah.
Melihat amukan sang anak AD, Haeruddin pun bergegas mengambil sebilah parang di atas lemarinya. Namun, dicegat oleh istrinya Dg Salo.
Haeruddin pun diajak sang istri Dg Salo keluar rumah untuk menghindari perkelahian dengan anaknya AD.
Saat di luar rumah, AD menyusul dengan meneteng ketapel lengkap dengan tiga anak panahnya.
AD pun meminta parang yang diteteng Haeruddin dan di saat yang bersamaan Tim UPRC Angngaru tiba di lokasi.
AD dan barang bukti ketapel serta anak panah dan sebilah parang yang ditemukan pun dibawa ke Polres Pelabuban Makassar.
(Tribun-Timur/Muslimin Emba)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul "Perkelahian Ayah dan Anak Hampir Terjadi di Sabutung Makassar, Parang dan Busur Siap di Tangan"