Dianiaya Ibu Kandung, Bocah 6 Tahun di Sampit Lebam Sekujur Tubuh dan Harus Operasi Tulang Lengan
Kondisi L stabil meski mengalami luka dan lebam di sekujur tubuh, L tidak perlu menjalani rawat inap.
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Bocah berinisial L (6) menjadi korban penganiayaan ibu kandung hingga mengalami lebam sekujur tubuh.
Bahkan, L harus menjalani operasi pemulihan lengan kirinya yang patah.
Hal ini disebutkan setelah bocah malang itu menjalani pemeriksaan di RS dr Murjani Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Direktur RS dr Murjani Sampit Yudha Herlambang mengatakan, kondisi L setelah dirawat jalan pada 23 Agustus 2020 lalu tampak stabil.
Meski mengalami luka dan lebam di sekujur tubuh, L tidak perlu menjalani rawat inap.
Baca: Fakta Bocah 13 Tahun Diduga Korban Salah Tangkap, Paman Sebut Dihajar Polisi Pakai Helm dan Ditabrak
Baca: Polisi Ungkap Bocah 13 Tahun Termasuk Pelaku Tawuran, Sebut Ada Bukti: Tapi Kami Tidak Goreng-goreng
Namun, tim dokter RS dr Murjani merujuk ke Palangkaraya untuk mengobati tulang lengan L yang patah akibat dianiaya.
"Setelah dirawat L kembali ke rumah neneknya. Saat ini L menunggu jadwal operasi minggu depan," kata Yudha.
Didampingi LSM Lentera Kartini Kotawaringin Timur, L bertolak ke Palangkaraya.
Di ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah ini, L dijadwalkan menjalani operasi pemulihan tulang lengan kirinya di RS Betang Pambelum Palangkaraya.
"Kami mendampingi korban yang akan menjalani operasi. Ini sedang dalam perjalanan, sebentar lagi masuk Palangkaraya. Anak L sekarang sedang berada di ambulans milik Polres Kotawaringin Timur," ujar Forisni Aprilista, Ketua LSM Lentera Kartini melalui telepon Rabu sore.
Mereka bertolak dari Rumah Aman Lentera Kartini di Sampit, Rabu (26/8/2020) sekitar pukul 13.30 siang.
Baca: Anak dan Menantu Jerat Ibu hingga Tewas: Ada Bisikan Menuntun Saya Membunuh Ibu
Selain mendampingi menjalani proses pengobatan fisik, LSM Lentera Kartini juga telah menyiapkan psikolog untuk pemulihan kondisi mental L pascapenganiayaan oleh ibu kandungnya.
Forisni yang berangkat bersama pengurus LSM Lentera Kartini menggunakan mobil terpisah menerangkan, kondisi L saat bertolak ke Palangkaraya dalam keadaan baik dan stabil.
Bahkan L sudah tampak semringah dan ceria. Terlebih saat pengurus merayakan ulang tahunnya yang ke-6.