VIRAL Dikira Driver Taksi Online, YouTuber Dicegat di Pelabuhan Punggur Batam, Ini Pengakuannya
Viral kisah seorang YouTuber dicegat sopir taksi konvensional di pelabuhan karena disangka sebagai driver taksi online. Begini pengakuannya.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Kisah YouTuber Yusi Fadila yang dicegat oleh sejumlah sopir taksi konvensional di Pelabuhan Punggur, Batam, Kepulauan Riau, viral di media sosial.
Sejumlah sopir taksi konvensional itu diketahui mengadangnya lantaran mengira Yusi merupakan driver taksi online (taksol).
Kejadian ini awalnya terungkap dari unggahan Instagram pribadi Yusi, @yusifadila96, pada Selasa (25/8/2020) lalu.
Dalam video unggahannya, Yusi tampak dikerumuni oleh sejumlah orang yang diduga merupakan para sopir taksi konvensional.
Baca: Video Curhatannya Viral, Wanita yang Tak Bahagia setelah Nikah Ini Tanggapi Komentar Negatif Netizen
Yusi kemudian menanyakan, apa salahnya.
Seorang laki-laki juga terdengar turut menanyakan apa yang dipersoalkan oleh para sopir taksi konvensional tersebut terhadap Yusi.
"Sekarang gini, Pak, itu mobil kan dari orang, beli dari orang, kalau udah terdaftar dari sananya kan kami nggak tahu," ujar laki-laki tersebut dalam video di akun Instagram @yusifadila96, yang dikutip Tribunnews.com pada Kamis (27/8/2020).
Seorang sopir taksi kemudian menjelaskan bahwa Yusi memang tak bersalah.
Namun, ia menegaskan, mobil Yusi yang terdaftar online tersebut menjadi masalah apabila masuk ke wilayah pelabuhan.
"Iya, yang ada masalahnya itu mobilnya online, bukan orangnya. Orangnya, kalian ini, nggak salah," jelas seorang sopir taksi.
"Tahu aku itu mobilmu kau beli. Mobilmu itu terdaftar online, (di) aplikasi. Siapapun yang dijemput di sini, jangankan kawan dia, bapaknya pun nggak bisa dijemput di sini kalau naik mobil itu, kecuali mobil dia nggak terdaftar online, karena online sama taksi konvensional itu nggak cocok. Ngerti?" ujarnya lagi.
Hingga Kamis malam, video tersebut telah ditayangkan lebih dari 172 ribu kali dan disukai lebih dari 15 ribu orang.
Pengakuan Yusi Fadila
Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, food vlogger asal Batam itu membenarkan kejadian yang ia ceritakan dalam videonya tersebut baru saja ia alami pada Selasa (25/8/2020) lalu.
Yusi menceritakan, saat itu ia datang seorang diri untuk menjemput teman-temannya yang datang dari Tanjung Pinang.
Ia kemudian dicegat oleh sejumlah sopir taksi konvensional saat sedang memasukkan koper teman-temannya lantaran dicurigai sebagai driver taksi online.
Menurut Yusi, ia dan teman-temannya lantas dipaksa untuk ikut ke markas sopir taksi konvensional tersebut.
"Pas jemput, masukin barang, koper mereka, langsung deh disamperin gitu ramai-ramai, ditanya 'Mbak online ya?', saya bilang 'nggak lah pak, nggak mungkin saya online'," kata Yusi pada Tribunnews.com, Kamis (27/8/2020) siang.
Baca: VIRAL Driver Ojol Kehilangan Motor karena Dihipnotis, Pakar Hipnoterapi Berikan Penjelasan Ilmiah
Yusi mengatakan, saat itu, ia langsung mempersilakan para sopir taksi tersebut untuk mengecek handphone-nya guna membuktikan bahwa dirinya bukan driver taksi online.
Selain itu, Yusi juga menunjukkan bukti pembayaran mobil yang baru dibelinya dua minggu yang lalu tersebut.
"Saya jelasin, boleh silakan cek HP saya, narik atau nggak, ini online atau nggak."
"Saya juga kasih bukti transaksi pembeliannya, semuanya, tapi mereka tetap ramai-ramai nyuruh saya ke markas mereka di (lantai) bawah," jelas Yusi.
Yusi mengatakan, para sopir taksi konvensional tersebut akhirnya tetap bersikeras melarang Yusi keluar dari pelabuhan dengan membawa rekan-rekannya.
Padahal, Yusi menambahkan, ia telah menunjukkan bukti-bukti bahwa dirinya memang bukan driver taksi online.
"Intinya kalau misalnya mau pergi dari situ, saya harus pulang sendiri, teman saya naik taksi, atau suruh teman jemput pakai mobil pribadi yang tidak terdaftar di online lalu saya pulang sendiri dengan mobil itu," kata Yusi.
"Berarti kan penyelesaiannya itu sebenarnya belum selesai, kita kan sudah ngasih tahu kita bukan online, buktinya udah ada, kita jelas beli mobil itu dua minggu yang lalu, mobil bekas, apakah tetap harus seperti itu?" sambungnya.
Sementara itu, Yusi pun mengaku menyesalkan sikap para sopir taksi konvensional yang tetap menjemput teman-temannya meskipun dirinya tak terbukti sebagai driver taksi online.
"Maksudnya kita kan jemput jauh-jauh ke Punggur, mau jemput teman kita, solusinya cuma seperti itu. Itu kan berarti bukan solusi," kata Yusi.
Baca: Youtuber Jepang yang Viral Ditilang Polisi Ungkap Kecintaannya pada Bali
Selain itu, Yusi juga mengaku merasa tidak nyaman dengan cara sopir taksi konvensional tersebut menegurnya saat kejadian.
"Perbuatannya juga istilahnya bahasa mereka juga kurang enak didengar lah, kita juga tidak nyaman langsung digruduk ramai-ramai, rasanya kayak gimana sih, pasti syok juga kan," ujarnya.
Mengenai kejadian yang baru saja dialaminya, Yusi menilai, seharusnya ada aturan yang lebih jelas dalam menangani kejadian-kejadian seperti yang dialaminya.
Ia pun berharap, permasalahan seperti yang dialaminya ini dapat diselesaikan tanpa kekerasan.
Selain itu, menurut Yusi, akan lebih baik apabila satu orang saja yang memberi teguran ketika ada kejadian serupa ke depannya.
"Mungkin bisa ngasih tahu dengan satu orang saja yang datang, memberi tahu baik-baik, kalau sudah terbukti nggak online, ya udah lah lepasin gitu."
"Kalau memang terbukti online, ya silakan mereka selesaikan sesuai perjanjian mereka seperti apa,
jadi jangan langsung gruduk-gruduk gitu, kan nggak semua orang nyaman seperti itu," kata Yusi.
Baca: Viral Video Pendaki Bawa Sound Portable, Pegiat Konservasi Ingatkan Apa Esensi Mendaki Gunung
Lebih lanjut, Yusi menegaskan, ia membagikan kejadian yang dialaminya tersebut bukan untuk menjatuhkan pihak manapun.
Yusi berharap, dengan pengalamannya tersebut, masyarakat bisa lebih memahami aturan-aturan yang ada di antara taksi konvensional dan taksi online.
Dengan demikian, ia pun berharap, kejadian yang dialaminya tidak terulang lagi.
"Jadi ini bisa juga untuk menginformasikan, mengedukasi supaya kejadian seperti ini tidak lagi terulang."
"Kalau beli mobil bekas ya dicek benar-benar, terdaftar di online atau nggak, kalau terdaftar ya diurus benar-benar gimana caranya biar nggak terjadi kejadian kayak gitu, atau langsung ganti plat," jelasnya.
Tanggapan Dinas Perhubungan Kepulauan Riau
Pelaksana tugas (Plt) Kadishub Kepulauan Riau, Junaidi, buka suara soal kisruh antara taksi konvensional dengan Yusi Fadila yang disangka driver online.
Menurutnya, aplikator seharusnya menonaktifkan mobil tersebut sebagai taksi online ketika terjadi jual beli ke pemilik baru.
"Kalau dilihat, ini dari aplikatornya kenapa saat peralihan mobil tidak menonaktifkan."
"Jangan sampai ada miskomunikasi seperti itu, kan jadi membuat gaduh," ujar Junaidi, seperti yang diberitakan TribunBatam.id, Rabu (26/8/2020).
Junaidi memastikan akan segera berkoordinasi dengan aplikator agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
Selain itu, Junaidi juga mengaku telah menghubungi pengurus taksi konvensional.
"Tadi saya sudah telepon dan bilang kalau bisa menanyakan dengan baik-baik."
"Jangan dikerumunkan gitu. Lebih baik menyelesaikan secara persuasif," ungkapnya.
Junaidi menambahkan, pertemuan antara perwakilan taksi konvensional dan driver online pernah dilakukan sebelum pandemi Covid-19.
Namun, menurutnya, hingga saat ini masih tahap konsolidasi serta perumusan agar peristiwa tersebut tidak terjadi lagi di Kota Batam.
Pihaknya akan mengagendakan kembali pertemuan itu dalam waktu dekat.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta, TribunBatam.id/Endra Kaputra)