Cerita Dua Ibu-ibu Perawat Bantu Kapolres Tanjabbar Timbun Jenazah Covid-19 Pakai Tangan
Janazah seorang pasien covid-19 di Kuala Tungkal, Jambi meninggal dunia sempat telantar selama
Editor: Hendra Gunawan
"Kasihan lihat para perawat ibu-ibu itu, karena memang belum ada petugas untuk menimbun makam, yang ada itu hanya petugas penggali makam yang siap, sedang yang makamin (memakamkan) tidak ada," sebutnya.
"Mereka aja ikhlas dan rela meskipun terbatas perlengkapan."
"Jadi kita yang laki-laki apa iya cuma berdiam diri?"
"Jadi tadi aku sama Heri (ajudan) nggak tega, jadi ikut turun nimbun," pungkas Kapolres.
Miris, Jenazah pasien positif Rapid Tes yang meninggal dunia di RSUD Daud Arif Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat sempat tertunda selama dua jam saat akan dikebumikan.
Hal ini lantaran tidak adanya petugas pemakaman untuk menguburkan jenazah tersebut.
"Jenazah tunggu hampir dua jam untuk dimakamkan," sebut Guntur Saputro.
Proses pemakaman akhirnya dilakukan oleh delapan orang, bahkan termasuk keluarga jenazah juga ikut membantu proses pemakaman tersebut.
Kapolres Tanjung Jabung Barat, AKBP Guntur Saputro bersama dengan ajudannya juga turut membantu proses pemakaman ini.
"Yang turun itu dari Polres ada saya dan ajudan saya, dua orang ibu-ibu perawat rumah sakit, satu sopir ambulan dan dua perawat puskesmas sama satu orang keluarga pasien," ungkapnya.
Selain tim petugas yang tidak ada, peralatan untuk melakukan penguburan hanya ada dua cangkul untuk melakukan proses penguburan, namun hanya satu cangkul yang bisa digunakan.
Proses gali kubur memang telah dilakukan, namun mereka tidak ikut dalam proses penguburan.
"Kita pakai dua cangkul, tapi cangkul hanya satu bisa digunakan."
"Ini kita gunakan satu cangkul dan pakai tangan untuk melakukan penguburan," sampai Kapolres.