Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sempat Bertemu Pria yang Tinggal di Puncak Gunung Wilis, Pendaki Ungkap Hal yang Membuatnya Terkesan

Pendaki ceritakan hal mengesankan dari pertemuannya dengan Hamzah, seorang pria yang tinggal di Puncak Trogati Gunung Wilis selama 2,5 tahun ini.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Sempat Bertemu Pria yang Tinggal di Puncak Gunung Wilis, Pendaki Ungkap Hal yang Membuatnya Terkesan
Kolase Tribunnews.com
Pendaki ceritakan hal mengesankan dari pertemuannya dengan Hamzah, seorang pria yang tinggal di Puncak Trogati Gunung Wilis selama 2,5 tahun ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Kisah Hamzah, seorang pria yang hidup seorang diri di puncak Gunung Wilis, viral di media sosial.

Diketahui, Hamzah sudah 2,5 tahun tinggal di Puncak Trogati Gunung Wilis, yang berada di ketinggian 2.563 meter di atas permukaan laut.

Kisah itu pertama kali dibagikan oleh seorang pendaki asal Wates, Kediri, Jawa Timur, Ari Purnomo Adi, melalui akun Facebooknya, Senin (31/8/2020) lalu.

Ari yang sempat bertemu dan berbincang dengan Hamzah, mengaku menemukan hal yang membuatnya terkesan.

Ia pun mengatakan bahwa dirinya dapat memetik pelajaran dari pertemuannya tersebut.

"Yang pertama itu saya kan juga belajar. Dalam hidup itu belajar dan mencoba menyelami cara hidup orang lain, salah satunya cara hidup yang penuh dengan kesederhanaan dan penuh kebersahajaan dari Pak Hamzah," bebernya saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (2/9/2020).

"Jadi saya sangat terkesan apalagi beliau kelihatannya berat kemarin saat berpisah dengan tim kami, jadi seperti masih ada yang ingin disampaikan tapi waktu kami nggak cukup," sambungnya.

Berita Rekomendasi

Bahkan, Ari mengaku, kesan pertemuannya dengan Hamzah masih membekas di benaknya hingga saat ini.

Baca: Pendaki Ungkap Sosok Hamzah, Pria yang Tinggal di Puncak Gunung Wilis: Sederhana dan Senang Berbagi

Ari mengatakan, ia tak bisa membayangkan bagaimana rasanya bertahan hidup dalam kesendirian seperti Hamzah.

"Kesannya belum bisa hilang sampai saat ini, kok bisa ya orang hidup dalam kesendirian?"

"Bagaimana beliau menyikapi tidak adanya teman selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, karena gunung itu belum tentu sebulan sekali ada yang mendaki," kata Ari.

Namun, Ari melanjutkan, memang kesunyian itulah yang dicari oleh Hamzah.

Menurut Ari, hal itu lantaran Hamzah ingin fokus mendekatkan diri pada Tuhan.

"Ternyata beliaunya memang mencari itu karena beliau ingin dekat dengan Tuhan, jadi dengan suara angin itu, beliau kalau berzikir bisa tembus gitu," ungkapnya.

Baca: VIRAL Kisah Pria Tinggal di Puncak Gunung Wilis, Tidak Makan Nasi dan Daging

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas