Muncul Paguyuban Tunggal Rahayu di Garut Mirip Sunda Empire, Janji akan Lunasi Utang Pengikutnya
Paguyuban Tunggal Rahayu yang berpusat di Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut tengah ditelusuri Bakesbangpol Garut.
Editor: Miftah
Dalam logo itu, kepala burung Garuda dibuat menghadap ke depan.
Sedangkan tulisan Bhinneka Tunggal Ika, ditambah dengan kata Nata Logawa.
"Saya sempat tanyakan kejanggalan ini kepada mereka. Namun perwakilan paguyuban yang datang tak bisa menjelaskan. Bahkan kelengkapan administrasi tak bisa ditunjukkan," ucapnya.
Wahyu menambahkan, informasi dari Camat Caringin aktivitas paguyuban itu baru sebatas melakukan pengajian seminggu sekali.
Anggota paguyuban tak hanya berasal dari Kecamatan Caringin.
Namun sudah merambah luar kota.
"Pimpinan paguyuban menjanjikan ke pengikutnya kalau mempunya utang nanti akan dilunasi. Menunggu uang dari bank Swiss cair," ujarnya.
Sepintas, paguyuban ini mirip dengan organisasi Amalillah yang beberapa tahun lalu juga sempat menghebohkan Garut.
Terkait adanya iuran anggota, Wahyu juga belum mengetahuinya.
"Dari Bakesbangpol Majalengka juga sempat datang. Soalnya di sana juga sudah banyak anggotanya. Sudah ada ribuan di Majalengka," ucapnya.
Di Majalengka, kegiatan Paguyuban Tunggal Rahayu berpusat di kampung halaman Bupati Majalengka.
Keberadaannya pun sudah menimbulkan keresahan.
"Kami harap tidak mudah tergiur dengan janji yang tak pasti. Seperti pencairan uang di bank Swiss. Makanya staf kami terus telusuri," katanya.
(Tribun Jabar/Firman Wijaksana)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul "Heboh Paguyuban Tunggul Rahayu di Garut, Disebut Mirip Sunda Empire, Janjikan Uang dari Bank Swiss"