Tanggapan DPW PAN Sumbar Terkait Pengembalian Mandat ke PDIP oleh Mulyadi-Ali Mukhni
Mulyadi-Ali Mukhni menerima berkas B1-KWK dari PDIP untuk maju Pilgub Sumbar pada 4 September 2020 lalu lalu dikembalikan sehari kemudian
Editor: Eko Sutriyanto
Terkait ucapan Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Indra Dt Rajo Lelo tak ingin menanggapi terlalu jauh.
Dimana, Puan Maharani saat pengumuman bakal calon yang diusung untuk Pilkada Sumbar menyelipkan harapan Sumbar mendukung negara Pancasila.
"Ya itu internal beliau, artinya dia bicara sama kadernya, kita susah juga menanggapinya. Karena kita tidak bisa menanggapi beliau karena beliau berbicara dengan kadernya."
"Apapun yang dibicarakan internal, tapi kalau ke kita baru kita yang jawab. Jadi tidak ada masalah kita rasa," tutur Indra Dt Rajo Lelo.
Meski demikian, Indra Dt Rajo Lelo memastikan duet Demokrat dan PAN di Pilkada Sumbar solid.
Peluang Mulyadi-Ali Mukhni menurutnya cukup tinggi kalau dilihat dengan survei.
Sementara itu, Bakal calon gubernur Sumbar Mulyadi terlihat enggan menjelaskan soal pengembalian B1-KWK PDIP yang akhirnya menyatakan mundur dari Pilgub Sumbar tersebut.
Melalui salah seorang anggotanya, Mulyadi menyampaikan pesan tidak mau diwawancara terkait pengembalian SK itu, dengan kekhawatiran bertambah polemik.
Ia menyebut semua sudah selesai dibahas dan hanya ingin menyampaikan terkait proses pendaftarannya ke KPU Sumbar pada Minggu (6/9/2020) sore.
Saat ditemui di Hotel berbintang di Kota Padang, Mulyadi menyampaikan, ia dan Ali Mukhni menyatakan membulatkan tekad diusung oleh partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional.
Sebab Demokrat dan PAN memiliki 20 kursi, sementara syarat pencalonan hanya cukup 13 kursi.
"Mohon doa restu dan dukungannya," ujar Mulyadi.
Mulyadi melanjutkan, sekarang ada empat Bapaslon, empat Bapaslon itu menurutnya sudah optimal.
"Saya rasa dengan kursi yang ada di DPRD provinsi tidak mungkin lebih dari 4 calon," jelas Mulyadi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.