Sosok Alfin Andrian, Tersangka Penusuk Syekh Ali Jaber: Lulusan SD hingga Klaim Gangguan Jiwa
Polisi telah menetapkan satu tersangka dalam kasus penusukan Syekh Ali Jaber di Bandar Lampung pada Minggu (13/9/2020) lalu.
Penulis: Daryono
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Polisi telah menetapkan satu tersangka dalam kasus penusukan Syekh Ali Jaber di Bandar Lampung pada Minggu (13/9/2020) lalu.
Satu orang yang ditetapkan sebagai tersangka yakni Alfin Andrian (24), warga Kelurahan Sukajawa, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung.
Tersangka juga sudah ditahan.
Siapa Alfin dan bagaimana kesehariannya?
Baca: Titip Salam Sungkem untuk Jokowi, Syekh Ali Jaber: Qadarullah, Tidak Dikaitkan dengan Isu Apapun
Berikut rangkuman tentang sosok tersangka:
1. Sang Ayah Sebut Tersangka Alami Gangguan Jiwa
Menurut pengakuan sang ayah, M. Rudi (46), Alfin Andrian mengalami gangguan jiwa setelah ditinggal ibunya yang bekerja sebagai TKW di Hongkong.
Ibunya telah bercerai dengan ayah Alfin dan kini sudah menikah lagi dengan pria lain.
Rudi menyebut Alfin pernah menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa.
"Iya mentalnya, karena gangguan saja," kata Rudi, di Mapolres Bandar Lampung, Senin (14/9/2020).
Baca: Sedih Dengar Peristiwa Syekh Ali Jaber, Dude Harlino: Harus benar-benar Ditegakan Hukum
Rudi mengungkapkan, setelah dilakukan observasi selama tujuh hari di RSJ Lampung, Alfin dilakukan rawat jalan.
Menurut Rudi, penusukan yang dilakukan Alfin terhadap Syekh Ali Jaber karena penyakitnya kumat.
"Iya mungkin (penyakit kumat)," kata Rudi dikutip dari TribunLampung.
Rudi mengatakan, pada saat kejadian, Minggu (13/9/2020), Alfin pergi ke lokasi Syekh Ali Jaber sedang mengisi acara, seorang diri.
Awalnya, kata Rudi, ia tak mengetahui ke mana anaknya pergi pada sore hari itu.
"Dia pergi sendiri, saya ada di rumah," kata Rudi.
2. Tersangka Bekerja sebagai Penjaga Kios Isi Ulang Air Minum
Sehari-hari, Alfin bekerja sebagai menjadi penjaga kios isi ulang air minum di Rawajitu, Tulangbawang.
Hal itu diungkap oleh Paman tersangka, Rangga (28).
Baca: Kejanggalan Penikaman Syekh Ali Jaber, Sekjen MUI: Anak TK Saja Tahu
Tak ada gelagat mencurigakan saat Alfin bekerja di tempat isi ulang air tersebut.
Hanya saja, Alfin diketahui lebih banyak melamun.
"Kadang kalau ada yang mau isi ulang dia (Alfin) bengong saja, diam gak mau melayani," kata Rangga.
Setelah Hari Raya Idul Adha 2020, Alfin tak lagi kerja di Rawajitu dan pulang ke rumah kakeknya di Kelurahan Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung.
3. Lulusan SD
Rangga yang tinggal tak jauh dari rumah tersangka mengetahui betul bagaimana keseharian keponakannya tersebut.
Ia mengatakan, Alfin hanya lulusan SD dan sempat mengenyam pendidikan sampai jenjang SMP, namun tidak selesai.
Soal gangguan jiwa pada Alfin, Rangga menyebut penyakitnya itu kembali kambuh pascapulang dari Rawajitu.
Baca: PSI : Kepolisian Harus Serius Ungkap Motif dan Dalang Penikaman Syekh Ali Jaber
Menurut Rangga, keanehannya muncul ketika mendengar pengajian dari pengeras suara masjid.
"Terakhir itu dia kalau dengar suara pengajian langsung tutup kuping, katanya pusing dengar itu (suara pengajian)," jelas Rangga.
4. Tetangga Sebut Alfin Tak Sakit Jiwa, Suka Berkelahi
Salah seorang tetangga Alfin menyebut Alfin tidak dalam kondisi mengalami gangguan jiwa.
Tetangga pelaku mengatakan, jika Alfin dalam kesehariannya terlihat normal-normal saja.
"Saya belum lama ini bertemu papasan di jalan dengan dia (pelaku Alfin), biasa saja."
"Malah sempat saya tawarkan rokok, karena saya lihat dia ngga bawa rokok, dan diambil," ujar pria yang enggan disebutkan identitasnya tersebut, saat diwawancara Tribunlampung.co.id melalui pesan WhatsApp, Senin (14/9/2020).
Baca: Tetangga Bongkar Keseharian Pelaku Penusuk Syekh Ali Jaber, Jarang Berbaur dengan Warga, Belum Nikah
Pengakuan tetangganya tersebut, Alfin terkenal dengan keberandalannya di tempat tinggalnya itu.
Beberapa kali, kata dia, Alfin terlibat perkelahian dengan warga sekitar kampung tempat tinggalnya.
Saat dikonfirmasi mengenai status Alfin di kampung tersebut apakah pendatang atau memang berdomilisi, tetangganya membantah, jika Alfin baru sekitar satu minggu berada di kampung itu.
"Setahu saya dia (Alfin) dari kecil memang tinggal di rumahnya itu. Jadi ngga mungkin kalau dia baru seminggu tinggal di sekitar sini," ucapnya.
"Beberapa kali saya bertemu dia di jalan dan mengobrol, tidak ada tanda-tanda kalau Alfin itu gangguan jiwa," imbuhnya.
Baca: Jenguk Syekh Ali Jaber Setelah Insiden Penikaman, Mahfud MD Berharap Kasus Bisa Cepat Selesai
Namun demikian, tetangganya itu membenarkan, jika sang ibu dari pelaku Alfin memang bekerja sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) atau TKI.
"Iya benar (kerja sebagai TKI), sudah lama, saya kurang paham pastinya kapan, tapi memang sudah lama sekali pergi (ke luar negeri)," tutup tetangga Alfin tersebut.
5. RSJ Lampung Sebut Tak Ada Catatan Medis Gangguan Jiwa Tersangka
Keterangan keluarga tersangka yang menyebutkan Alfin pernah menjalani pemeriksaan kejiwaan dibantah pihak Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Lampung.
Kepala bagian Humas RSJ Provinsi Lampung David menyatakan, jika pihaknya sudah menelusuri arsip pasien dari empat tahun ke belakang.
"Sudah kami cek, tidak ada rekam jejak pelaku berobat ke kami," ujar David, Senin (14/9/2020) sebagaimana diberitakan TribunLampung.
Baca: Syekh Ali Jaber Sayangkan Beda Pernyataan Polisi soal Pelaku: Betul-betul Anak Itu Sudah Terlatih
David mengatakan, pernyataan keluarga tersangka yang menyebutkan anaknya pernah melakukan pemeriksaan kejiwaan kemungkinan di lain tempat.
"Bisa saja pernah diperiksa kejiwaan nya, tapi bukan di RSJ Lampung," tambah David.
Menurut David, hingga saat ini pihaknya belum ada kordinasi dengan polisi terkait kemungkinan tersangka, bakal dititipkan ke RSJ untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan.
Namun pihaknya bersedia menerima tersangka, jika aparat kepolisian membutuhkan tenaga dari RSJ untuk mendalami Kondisi kejiwaan tersangka.
"Kami siap menerima, tapi sampai saat ini belum ada tanda yang bersangkutan untuk dititipkan ke RSJ," kata David.
6. Polisi Dalami Klaim Alfin Alami Gangguan Jiwa
Kaporesta Bandar Lampung Kombes Pol Yan Budi Jaya mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pembuktian atas pernyataan keluarga jika Alpin mengalami gangguan jiwa.
"Itu masih mau kami buktikan dulu, makanya hari ini kami koordinasi dengan dokkes untuk manggil psikiater dan dokter jiwa," kata Yan Budi Jaya, Senin (14/9/2020) seperti diberitakan TribunLampung.
Baca: Sempat Disebut Gangguan Jiwa, Pelaku Penusuk Syekh Ali Jaber Belum Pernah Masuk RSJ, Ini Faktanya
Yan Budi menuturkan, hingga saat ini pihak keluarga juga belum bisa menunjukkan surat yang menyatakan Alpin pernah dirawat di RSJ.
"Kalau tidak ada, yang menentukan dia dirawat di RSJ atau tidak ada itu putusan pengadilan," ucap Yan Budi.
Disinggung motif tersangka, Yan Budi mengaku masih mendalami.
"Motif masih kami dalami. Omongan masih simpang siur," sebut Yan Budi.
Disinggung apakah ada orang yang menyuruh Alpin melakukan penusukan, Yan Budi belum bisa berasumsi.
"Sementara belum ada," jawab Yan Budi.
Baca: TEGAS! Sekjen MUI Sebut Penyerangan Syekh Ali Jaber Upaya Pembunuhan Terhadap Ulama
7. Kondisi Rumah Tersangka
Rumah tersangka Alfin Andrian di Kelurahan Sukajawa, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, terpantau sepi, Senin (14/9/2020).
Tak terlihat ada aktivitas di rumah bercat kuning yang berada di gang sempit ini.
Keluarga tersangka Alfin Andrian diduga sudah pergi meninggalkan rumah pascainsiden penusukan Syekh Ali Jaber.
Jumawan selaku ketua RT setempat mengatakan, rumah yang ditempati Alfin dan keluarganya itu merupakan milik kakeknya.
Di rumah tersebut, Alfin tinggal bersama ayah, adik, dan neneknya.
Baca: Mahfud MD Beberkan Kondisi Syekh Ali Jaber saat Datang Menjenguk
Namun ketika Tribunlampung.co.id menyambangi rumah tersangka, tidak ada satu pun kerabat tersangka yang menampakkan diri.
Menurut Jumawan, ibu kandung Alfin sudah menikah lagi.
"Alfin bersama adik nomor dua ditinggal di rumah ini. Adiknya yang kecil ikut ibunya," kata Jumawan, Senin (14/9/2020).
Terkait kondisi kejiwaan Alfin, Jumawan mengaku tak mengetahui pasti.
Pasalnya, pria lajang tersebut jarang terlihat oleh warga sekitar.
Sedangkan keluarga tersangka merupakan orang baik dan sering berbaur dengan tetangga.
Baca: Ormas dan Tokoh Agama Kutuk Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber
Namun M Rudi (46) yang merupakan ayah kandung Alfin tidak pernah menceritakan kondisi kejiwaan sang anak.
"Gak pernah ngeluh tentang kondisi anaknya. Ya mungkin itu urusan pribadi mereka," kata Jumawan.
Secara pribadi, Jumawan menyebut tidak begitu mengenal Alfin.
"Kalau kesehariannya (Alfin), saya kurang tahu. Yang bersangkutan juga sepertinya jarang pulang," kata Jumawan.
Jumawan menambahkan, tiga tahun terakhir Alfin tinggal bersama kerabatnya di Mesuji.
Dia berada di Bandar Lampung baru satu minggu terakhir.
"Kerja apa, saya gak tahu. Setahu saya masih bujang, belum beristri," terang Jumawan.
(Tribunnews.com/Daryono) (TribunLampung/Joeviter Muhammad)