Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Tegal Ini Mampu Jawab 100 Soal Tes SKB CPNS dengan Benar dan Raih Poin Sempurna

Dari ribuan peserta yang mengikuti seleksi tersebut, perempuan asal Tegal bernama Nastiti Wikan Mahanani berhasil mencatat rekor

Editor: Sanusi
zoom-in Warga Tegal Ini Mampu Jawab 100 Soal Tes SKB CPNS dengan Benar dan Raih Poin Sempurna
TRIBUNNEWS/HERUDIN
ilustrasi: Peserta mengikuti seleksi kompetensi bidang (SKB) CPNS Kemenkumham di kantor Bandan Kepegawaian Negara, Jakarta, Rabu (2/9/2020). Sebanyak 829 peserta mengikuti SKB untuk formasi tahun 2019 dengan menerapkan protokol kesehatan. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peserta Tes SKB ( Seleksi Kompetensi Bidang) Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS 2019 asal Tegal sukses menjawab secara benar 100 soal yang ditanyakan.

Tes SKB CPNS 2019 di tujuh kabupaten/kota di Jawa Tengah digelar mulai tanggal 12 - 18 September.

Dari ribuan peserta yang mengikuti seleksi tersebut, perempuan asal Tegal bernama Nastiti Wikan Mahanani berhasil mencatat rekor nasional.

TONTON JUGA:

Pasalnya, dari 100 soal Tes SKB CPNS 2019 yang harus dikerjakan itu ia berhasil mendapatkan nilai 500.

Artinya, peserta tersebut mampu menjawab semua soal yang diberikan dengan benar.

 Sebut Anak Jokowi, Menpan RB Katakan Tidak Ada Memo Titipan saat Seleksi CPNS Karena Transparan

"Jumlah soal ada 100, satu soal nilainya 5. Peserta mengerjakan benar semua," kata Perwakilan Kantor Regional I Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Yogyakarta Sri Widayati saat dikonfirmasi, Sabtu (19/9/2020).

BERITA TERKAIT

Selain Nastiti, peserta asal Kabupaten Batang dan Kabupaten Brebes, menurutnya juga tidak kalah membanggakan.

Sebab, kedua peserta itu memperoleh nilai 480 dalam tes tersebut.

Meski mendapatkan nilai tertinggi, namun pihaknya belum bisa memastikan apakah peserta itu dapat lolos CPNS.

 Buruan Daftar Online, Ada BLT dari Pemerintah Rp 3,5 Juta untuk 1 Juta Orang: Syarat Cuma KTP dan KK

Sebab, nilai dari tes SKD dan SKB dari yang bersangkutan masih akan diintegrasikan terlebih dahulu.

"Untuk Tes SKB CPNS ini memiliki bobot sebesar 60 persen, sedangkan SKD sebesar 40 persen," terangnya.

Lebih lanjut dikatakan Sri, dalam Tes SKB CPNS yang digelar di Udinus Semarang itu sedikitnya diikuti oleh 3.945 peserta.

Dari total peserta itu terdiri dari 433 peserta dari Kota Semarang; 471 peserta dari Kota Pekalongan; 434 peserta dari Kota Tegal; dan 527 dari Kabupaten Batang.

Kemudian, 246 peserta dari Kabupaten Brebes; 1.245 dari Kabupaten Tegal; dan 589 peserta dari Kabupaten Wonosobo.

Tiap Tahun Ada Calo CPNS

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo menjelaskan, empat oknum yang mencatut namanya dengan iming-iming akan dijadikan sebagai pegawai negeri sipil (PNS) sedang diusut oleh Polda Metro Jaya.

Keempat nama tersebut antara lain M. Sobirun, Pujiani Wahyuni, Rara Amiati dan Eni Suheni.

Tjahjo kembali mengingatkan kepada masyarakat, apabila ada oknum mengatasnamakan dirinya, segera melapor ke Kepolisian.

Pasalnya, seleksi CPNS sekarang ini sudah menggunakan sistem computer assisted test (CAT) yang diyakini tidak dapat disalahgunakan.

 Presiden Jokowi Ajukan Perpanjangan BLT pada RAPBN 2021, Apakah Termasuk BLT Subsidi Gaji Karyawan?

"Sekarang Kementerian PANRB dan BKN sudah umumkan kalau ada calo mendekati CPNS orang tuanya, langsung lapor polisi atau lapor ke PANRB. Dengan sistem CAT tidak memungkinkan lagi ada bermain. Semua terbuka transparan," katanya kepada Kompas.com, Jumat (18/9/2020).

Sekilas, Tjahjo mengingatkan kembali saat putri Presiden Joko Widodo ( Jokowi), Kahiyang Ayu tak lolos seleksi CPNS pada beberapa waktu silam.

Menurutnya, itu sebagai gambaran bahwa seleksi CPNS transparan.

"Coba ingat, putri Bapak Jokowi saja tes CPNS di Solo juga gagal, tidak jadi PNS," ujarnya.

 Anies Baswedan Berlakukan PSBB, Bagaimana Pelaksanaan Tes SKB CPNS Pemprov DKI Jakarta?

Dia kembali menegaskan, modus pelaku menggunakan catatan berupa memo mencatut nama dirinya dipastikan tidak akan berhasil.

Meski, calo tersebut diakui Tjahjo pernah menyambangi kediamannya. Namun dirinya menolak untuk menemui si calo tersebut.

"Tidak memungkinkan model memo-memo, semua transparan. Pakai calo pasti gagal. Sumiati (oknum calo CPNS) pernah ke rumah saya bawa calon CPNS, info ajudan saya. Karena saya tidak kenal ya tidak saya terima," katanya.

Seperti diketahui, penipuan berdalih pengangkatan CPNS kembali terjadi.

Sebanyak 55 korban telah menjadi korban penipuan dan telah mentransfer uang sebesar Rp 3,8 miliar kepada oknum yang mengatasnamakan Menteri PANRB Tjahjo Kumolo.

Keempat oknum tersebut pun kini sedang dalam penyelidikan Kepolisian.

Menpan RB Sebut Selalu Ada Calo CPNS

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo mengatakan, calo selalu ada setiap rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) dibuka.

"Info (dari) Kepala BKN, tiap tahun selalu ada calo CPNS," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (18/9/2020).

Dia mencontohkan, calo CPNS yang beraksi di Kudus, Jawa Tengah.

Saat ini kata Tjahjo, calo CPNS tersebut sudah diciduk pihak kepolisian.

Selain itu ada juga kasus di Ngawi, Jawa Timur.

Tjahjo mengatakan, calo CPNS bahkan kerap mengaku sebagai asisten pribadi Menpan RB.

Ia menyebut pelakunya lebih dari satu orang.

Bahkan salah satu orang yang membantu calo tersebut mengaku sebagai anggota Kepolisian.

Saat ini, lanjut Tjahjo, pelaku telah divonis oleh Hakim Pengadilan Negeri dengan hukuman 1-2 tahun penjara.

Dihubungi terpisah, Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Badan Kepegawaian Negara (BKN) Paryono tidak menampik masih adanya calo CPNS.

"Kemungkinan ada (calo CPNS), karena memang banyak oknum yang menjanjikan kepada masyarakat. Padahal dengan adanya metode CAT (computer assisted test) dalam seleksi ini akan susah sekali orang yang bisa menjamin untuk bisa memasukkan seseorang menjadi CPNS," ujarnya.

BKN mengaku kerap memberikan edukasi kepada masyarakat agar jangan percaya kepada para calo CPNS.

Ia memastikan para calo CPNS tersebut bukanlah pegawai BKN.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas