Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pria yang Gorok Istri Siri hingga Tewas Akhirnya Ditangkap, Pelaku Sembunyi di Rumah Kerabat

Personel Polsek Tapung Polda Riau berhasil menangkap tersangka pembunuhan Fitri Yanti (45).

Editor: Miftah
zoom-in Pria yang Gorok Istri Siri hingga Tewas Akhirnya Ditangkap, Pelaku Sembunyi di Rumah Kerabat
wytv.com
Ilustrasi penjara- Personel Polsek Tapung Polda Riau berhasil menangkap tersangka pembunuhan Fitri Yanti (45). 

TRIBUNNEWS.COM- Tersangka pembunuhan Fitri Yanti (45) akhirnya ditangkap.

Tersangka adalah suami siri korban  bernama Fery Pasaribu (49).

Fery ditangkap saat bersembunyi di ruma kerabat.

Terkait penangkapan tersebut, personel Polda Sumut sudah menjemput tersangka ke Riau.

Namun, belum diketahui pasti motif dan hasil pemeriksaan pihak kepolisian yang menangani kasus pembunuhan tersebut.

Informasi yang didapat, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, akan menyampaikan hasil pengusutan kasus tersebut.

"Nanti akan dirilis," katanya singkat.

BERITA TERKAIT

Fery ditangkap oleh personel Polsek Tapung setelah mendapat permintaan bantuan dari Polda Sumut tentang keberadaan tersangka.

Baca: Sempat Dikira Kasus Begal Ternyata Mayat di Pasuruan Korban Pembunuhan Berlatar Kasus Asmara

Baca: Pengusaha Rental Mobil Ditemukan Tewas di Sumur, Tangan Terikat, Mulut Disumpal hingga Mata Ditutup

Baca: Warga Bantaeng Tewas di Jeneponto, Banyak Luka Sayatan

Farhan Aulia Natugo saat bersama ibundanya Fitri Yanti semasa hidup, beberapa waktu lalu.
Farhan Aulia Natugo saat bersama ibundanya Fitri Yanti semasa hidup, beberapa waktu lalu. (Istimewa)

"Tersangka ditangkap ketika sembunyi di rumah kerabatnya," kata sumber Tribun sembari menambahkan bahwa saat ini tersangka sudah dijemput Polda Sumut dan masih dalam perjalanan.

Sebelumnya, anak korban, Farhan Aulia Natugo berharap pihak kepolisian dapat meringkus pelaku pembunuhan ibunya.

Pria berkulit kuning langsat ini mengaku terpukul atas peristiwa yang menimpa keluarganya.

"Kalau ibu meninggalnya wajar perlahan bisa mengikhlaskan. Tapi ini, dia dibunuh dengan sadis, rasa sedih terus menghantui. Karena saya begitu dekat dengan ibu," kata dia.

Sehari-hari ibunya merupakan pedagang sate di kawasan Jalan Halat Medan.

"Kalau kondisi ibu, leher nyaris putus. Ibu gak pernah ada masalah sama orang. Kenapa tega kali pelaku membunuh ibu saya seperti itu," katanya.

Informasi yang berhasil didapat, selepas ditemukannya Fitri, beberapa benda miliknya juga hilang seperti gelang emas, dan sepeda motor.

Belakangan, sepeda motor yang digunakan korban, Honda Beat berhasil ditemukan petugas.

Pernah Dianiaya

Sebelumnya, Fitri Yanti ternyata pernah membuat Laporan Polisi (LP) ke Polsek Medan Kota.

Laporan itu tertuang dengan Nomor DI STPL/820/K/VIII/2016/SU/POLRESTA MEDAN/SEK M KOTA.

Dalam LP itu, disebutkan Fitri Yanti dianiaya di Jalan Halat, persisnya di Pajak Halat, Kelurahan Teladan Barat pada Sabtu (6/8/2016) sekira pukul 13.00 WIB.

Anak korban, Farhan Aulia Natugo yang dikonfirmasi mengatakan bahwa ibundanya pernah membuat laporan pengaduan atas dugaan penganiayaan.

"Ibu pernah buat laporan polisi di Polsek Medan Kota, dugaan penganiayaan," ujarnya.

Namun, Farhan enggan memberikan keterangan lebih rinci terkait laporan ibundanya yang diduga menjadi korban penganiayaan.

"Tidak begitu tahu, namun LP-nya masih ada kok disimpan," jelasnya.

Terkait Asmara

Diberitakan sebelumnya, masalah asmara menjadi motif terduga pelaku berinisial FP tega membunuh istrinya sendiri, Fitri Yanti (44) yang sehari-hari bekerja sebagai driver ojek online (ojol).

"Kita duga motifnya karena asmara," tutur Kapolsek Percutseituan, AKP Ricky Pripurna Atmaja, Kamis (3/9/2020) di Mapolrestabes Medan.

Ia mengungkapkan bahwa pelaku FP berniat untuk menikah lagi dengan perempuan lain.

Untuk memuluskan rencananya tersebut, FP pun tega menghabisi nyawa istrinya.

"Karena si pelaku ini mau minta menikah lagi sama perempuan lain," ungkapnya.

Ricky menyebutkan terduga pelaku adalah suami siri dari korban.

"Kita duga itu suami sirinya korban, inisialnya FP. Itu korban suami sahnya sudah cerai," ungkapnya.

Ia menyebutkan bahwa pelaku FP juga memiliki istri sah.

"Tapi si terduga pelaku ini sudah punya istri sah," tuturnya.

Hingga saat ini polisi menegaskan penyidik masih mengejar pelaku hingga ke luar kota.

FP dan korban sudah 3 tahun berumah tangga. Dari hubungan keduanya belum dikaruniai anak.

Tapi korban dari suami pertama mempunyai tiga anak, 1 laki-laki dan 2 perempuan yang sudah dewasa.

Bahkan, anak korban yang laki-laki sudah berumah tangga dan mempunyai anak.

Keterangan keluarga korban, disebutkan bahwa Fitri selama empat bulan terakhir tinggal bersama orangtuanya di Jalan Bromo Gang Bahagia. Pasalnya, korban sering bertengkar dengan suaminya.

Selama ini korban dan FP tinggal di Pasar V Tembung. Karena sering bertengkar dengan suaminya, makanya korban kembali ke rumah orangtuanya.

Pesan Terakhir 

Ramadius, seorang keluarga Fitri, mengisahkan aktivitas korban sebelum ditemukan meninggal.

Korban keluar dari rumah orangtuanya di Jalan Bromo Gg Bahagia, mengendarai sepeda motor jenis metik pada Sabtu (29/8/2020) malam sekitar pukul 21.00 WIB.

Kurang lebih 60 menit setelah korban pergi, seorang anak korban menelepon ibunya untuk menanyakan keberadaannya.

"Mamak di Tembung sama kawan. Jaga anak-anak (cucu korban)," ujar Ramadius menirukan ucapan anak korban yang laki-laki.

Sekitar pukul 22.00 WIB, korban masih komunikasi via telepon dengan anaknya.

"Bahkan korban berpesan kepada anaknya agar jaga anak-anak (cucu korban)," ungkapnya.

Pernyataan itu ternyata menjadi pesan terakhir yang diucapkan korban.

"Malam itu keluarga terus mencari korban hingga akhirnya mendapat kabar bahwa korban ditemukan warga telah tewas di Pasar II, kawasan Tembung," katanya.

Menurut Ramadius, korban selama empat bulan terakhir tinggal bersama orangtuanya di Jalan Bromo Gang Bahagia.

"Korban ini sering bertengkar dengan suaminya, berinisial F yang usianya diperkirakan lima puluhan tahun. Selama ini mereka (korban dan F tinggal di Pasar V Tembung). Karena sering berantem dengan suaminya, makanya korban kembali ke rumah orangtuanya," ucapnya.

Pascakejadian yang menimpa korban, keluarga berharap agar aparat kepolisian segera membekuk pelaku.

"Kami harap pihak kepolisian segera mungkin meringkus pelaku yang dengan sadis menganiaya korban hingga tewas," kata keluarga korban. 

(Tribun-medan.com/M Fadli Tara)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Pelarian Fery Pasaribu Berakhir, Diciduk Polisi dari Riau setelah Menggorok Istrinya hingga Tewas

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas