Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bukannya Tolong Wanita yang Terkapar, 5 Nelayan Ini Bergiliran Perkosa Korban hingga Tewas: Khilaf

Menurut penuturan para pelaku, saat itu, kelimanya sedang menjala ikan di aliran sungai tempat ditemukannya korban.

Editor: Ifa Nabila
zoom-in Bukannya Tolong Wanita yang Terkapar, 5 Nelayan Ini Bergiliran Perkosa Korban hingga Tewas: Khilaf
Tribun Jateng/Bram Kusuma/TribunWow.com/Octavia Monica P
Ilustrasi pemerkosaan - Ilustrasi jenazah 

TRIBUNNEWS.COM - Lima penjala ikan nekat memperkosa wanita yang mereka temukan terkapar di dekat suangai.

Pelaku adalah Panhar (43), warga Simpang Bacang, Kelurahan Karang Dalo, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam dan Mirzal Hadi (31) warga Kelurahan Besemah Serasan, Kecamatan Pagar Alam Selatan Provinsi Sumatera Selatan.

Kemudian Pikriadi (23) warga Simpang Padang Karet Gang Mawar, Kelurahan Besemah Serasan, Kecamatan Pagar Alam Selatan, Fensi, warga Simpang Bacang, Kelurahan Karang Dalo, Kecamatan Dempo Tengah, kota Pagar Alam (DPO) dan Bambang, warga Desa Aur Duri, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam (DPO).

Baca: Fakta Suami Bunuh Istri Muda Lalu Digantung agar Dikira Bunuh Diri, Anak Sempat Bantu Angkat Mayat

Betapa tidak, bukannya menolong, AM (26) warga Desa Pajar Bulan, Kecamatan Pajar Bulan, Kabupaten Lahat, kelima penjala ikan ini malah memperkosa korban secara bergiliran hingga menyebabkan korban tewas di tepi Sungai Betung, Desa Talng Tangsi, Kecamatan Pajar Bulan, Kabupaten Lahat.

Menurut penuturan para pelaku, saat itu, kelimanya sedang menjala ikan di aliran sungai tempat ditemukannya korban.

Ketika berjalan menyusuri sungai, mereka melihat sosok perempuan (AM) terbaring di atas batu di tepi sungai dengan busana minim.

Melihat kemolekan tubuh korban, timbul nafsu bejat kelima pelaku hingga melakukan pemerkosaan.

Baca: Ramai-ramai Perkosa 2 Gadis SMP, 5 Remaja Mabuk Ditangkap Polisi, 2 Masih Buron

Berita Rekomendasi

"Korban kami lihat terbaring. Dan kami lihat celana dalam sudah melorot hingga ke kaki."

"Terus kami perkosa secara bergantian," ujar pelaku Tanhar yang mengaku mendapat urutan pertama melakukan pemerkosaan disusul Bambang, kemudian Ahmad Epensi, Mirzal, dan Fikriadi.

Para pelaku mengaku tidak tahu kenapa korban berada di tepi sungai tersebut.

"Khilaf aja pak melihat korban sudah berada di tepi sungai dalam keadaan terbaring. Menyesal pak. Kalau saya beristri dan memiliki anak," tambah Tanhar.

Sementara, Kapolres Lahat, AKBP Achmad Gusti Hartono SIK, didampingi Kasat Reskrim AKP Kurniawan H Barmawi, SIK, bersama Kapoksek Pajar Bulan, AKP Kasmini Darda, SH dalam keterangan pers kepada awak media, Sabtu (26/9/2020) mengungkapkan terungkapnya kasus pemerkosaan dan pembunuhan tersebut bermula pada Senin (17/8/2020) sekira pukul 17.00 WIB ada warga Talang Belumai melaporkan penemuan mayat perempuan tergeletak di tepi sungai.

Baca: Pulang-pulang Menangis, Bocah Kelas 2 SD yang Disuruh Ibu Beli Kopi Malah Diperkosa di Hutan

Atas penemuan tersebut, petugas ke lokasi dan mendapati apa yang dilaporkan warga tersebut yang kemudian melakukan evakuasi dan membawa korban ke RSUD Lahat.

"Dari hasil visum RSUD ditemukan kejanggalan yang ada di tubuh korban yang mengarah kepada peristiwa pembunuhan sehingga dilakukan pendalaman," tegas Kapolres.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas