Kisah Undunsyah, Anak Nelayan yang Jadi Bupati dan Maju di Pilgub Kaltara
Meski hidup di tengah keterbatasan, Undunsyah bisa menjadi bupati pertama di Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Editor: Hasanudin Aco
Dengan penghasilannya yang pas-pasan sebagai nelayan, sang ayah pun harus menghidupi 7 anaknya, termasuk Undunsyah.
Kemudian sang ayah pun meninggal dunia saat Undunsyah berusia sekitar 16 tahun.
Dengan kepergian sang ayah, hal itu membuat Undunsyah dan keenam saudaranya harus memutar otak untuk memikirkan bagaimana caranya bertahan hidup.
"Sekitar 78 itu orang tua saya yang laki-laki meninggal, setelah meninggal mau tidak mau, kan tulang punggung keluarga kepada kakak seluruhnya dan kami sebagai adik-adik pun membantu juga dengan serabutan apapun," ungkapnya.
Baca: KPU Tak Punya Sekjen, Pemerintah Paksakan Pilkada dalam Kondisi tak Optimal
Pria kelahiran 27 Februari 1962 itu juga mengungkapkan kisahnya tentang bagaimana awal motivasi semangat merubah nasibnya untuk lebih baik.
Undunsyah menanamkan motivasi dalam dirinya bahwa satu-satunya cara untuk mengubah nasib kehidupan adalah berawal dari alam bawah sadar, bahwa pendidikan menjadi fundamental yang amat penting.
"Jadi satu-satunya cara untuk saya, selalu punya pedoman bahwa ingin mengubah nasib kita itu adalah kita sendiri. Untuk meningkatkan status sosial, kita harus bicara masalah Pendidikan," kata dia.
Kala itu pada tahun 1983, Undunsyah hanya memiliki uang Rp95 ribu dan memberanikan diri untuk menempuh perjalanan selama 3 hari 3 malam dari Tarakan menuju Kota Samarinda untuk mengikuti tes masuk perkuliahan.
Padahal saat itu penerbangan sudah banyak, namun apa daya karena Undunsyah hanya memiliki modal yang sangat minim tak seperti remaja-remaja pada umumnya.
"Ini yang saya kejar, dengan keterbatasan ekonomi ke saya dulu dibekali hanya uang Rp 95 ribu, saya kuliah dari Tarakan ke Samarinda itu naik kapal laut demi meraih cita-cita," jelasnya.
Berselang waktu kemudian, Undunsyah lulus masuk di sebuah universitas ternama di Samarinda, ia pun menjadi mahasiswa berprestasi hingga pernah menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan dan jadi salah satu pengurus di PMII Samarinda.
"Saya jadi di Senat. Saya juga pernah jadi salah satu pengurus di PMII Samarinda, jadi semua aktivitas ini karena untuk mempertahankan hidup," jelasnya.
Kini, Undunsyah telah membuktikan bahwa anak seorang nelayan dan petani bisa menjadi bupati.
Bahkan, ia kini maju dalam Pemilihan Gubernur ( Pilgub) 2020 bersama Udin Hiangio.