Kisah Undunsyah, Anak Nelayan yang Jadi Bupati dan Maju di Pilgub Kaltara
Meski hidup di tengah keterbatasan, Undunsyah bisa menjadi bupati pertama di Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, KALTARA - Siapa bilang anak nelayan dan petani tak bisa jadi pejabat daerah?
Meski hidup di tengah keterbatasan, Undunsyah bisa menjadi bupati pertama di Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Ya, siapa yang menyangka kalau Bupati Tana Tidung Undunsyah ini ternyata merupakan anak dari pasangan nelayan dan petani.
Meski tidak hidung bergelimang harta, Undunsyah terus berjuang dan mampu membuktikan bahwa anak seorang nelayan pun bisa jadi bupati.
Dilansir dari Wikipedia, Undunsyah lahir di Desa Muara Kabupaten Bulungan Salimbatu, salah satu wilayah kecil di Kalimantan Utara.
Undunsyah menghabiskan masa kecilnya di desa kecil itu hingga akhirnya berpindah ke Kota Tarakan dan tinggal bersama kakek-neneknya.
Undunsyah adalah Bupati Tana Tidung pertama.
Ia ditetapkan sebagai bupati Tana Tidung terpilih untuk masa jabatan 2010–2015 oleh KPU Tana Tidung pada tanggal 30 Desember 2009 2009 setelah memenangkan Pilkada Tana Tidung 2009.
Ia berpasangan dengan wakil bupati Markus Yungking.
Undunsyah dilantik sebagai bupati Tana Tidung bersama dengan Markus Yungking sebagai wakil bupati Tana Tidung pada tanggal 16 Januari 2010.
Kemudian ia dan Markus kembali terpilih sebagai bupati dan wakil bupati Tana Tidung periode 2016-2021 setelah memenangi Pilkada yang digelar pada 9 Desember 2015 dan keduanya dilantik pada pelantikan serentak tanggal 17 Februari 2016 di Bulungan.
Terlahir dari keluarga yang bisa dikatakan miskin, Undunsyah jarang sekali merasakan kenikmatan dan kemudahan dunia seperti anak-anak mampu pada umumnya.
"Kami adalah keluarga kalau saat ini mungkin keluarga miskin. Secara ekonomi kehidupan keluarga hanya mengharapkan dari bapak seorang nelayan dan seorang petani," kata Undunsyah dalam sebuah wawancara di kanal Youtube.
Undunsyah menceritakan bahwa kehidupannya waktu kecil sangat miskin, sebab ia dan keluarganya hanya mengandalkan penghasilan sang Ayah yang bekerja sebagai nelayan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.