Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Ayah Bunuh Istri dan Anak, Pukul Pakai Besi karena Cemburu hingga Tenggak Racun saat Ditangkap

A nekat pukuli Sumi dan Geby pakai besi hingga tewas. Saat hendak ditangkap polisi, pelaku kembali berbuat nekat dengan menenggak racun rumput.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Daryono
zoom-in Fakta Ayah Bunuh Istri dan Anak, Pukul Pakai Besi karena Cemburu hingga Tenggak Racun saat Ditangkap
Ferriyanto/Tribun Pontianak
Yogi, keluarga korban menunjukkan foto korban saat memberikan keterangan ke Tribunpontianak.co.id di lokasi kejadian, Rabu 23 September 2020 malam WIB. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang ayah berinisial A akhirnya mengaku telah membunuh istrinya, Sumiati atau SS (39) serta anak tirinya, Geby atau GB (19).

Pelaku nekat melakukan perbuatan keji itu lantaran cemburu adanya orang ketiga.

Saat hendak ditangkap polisi, pelaku kembali berbuat nekat dengan menenggak racun rumput.

Baca: Hendak Diamankan Polisi karena Diduga Bunuh Ibu dan Anak, Pria di Pontianak Nekat Minum Racun

Baca: Terduga Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Pontianak Masih Dirawat Usai Coba Bunuh Diri Minum Racun

A terduga pelaku pembunuh ibu dan anak di Jalan Tanjung Harapan, Kelurahan Banjar Serasan, Kecamatan Pontianak Timur saat diperiksa penyidik Satreskrim Polresta Pontianak, Jumat (2/10/2020).
A terduga pelaku pembunuh ibu dan anak di Jalan Tanjung Harapan, Kelurahan Banjar Serasan, Kecamatan Pontianak Timur saat diperiksa penyidik Satreskrim Polresta Pontianak, Jumat (2/10/2020). (Tribun Pontianak/Ferryanto)

Berikut fakta selengkapnya:

1. Temuan jasad

Penemuan jasad Sumi dan Geby menggegerkan warga Kelurahan Banjar Serasan, Jalan Tanjung Harapan, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) pada Rabu (23/9/2020) malam.

Dikutip Tribunnews.com dari TribunPontianak.co.id, Kapolresta Pontianak Kombespol Komarudin menyebut, kedua korban pertama ditemukan oleh pihak keluarga.

Berita Rekomendasi

Awalnya, kerabat mereka berusaha menghubungi keduanya selama tiga hari namun tidak ada respons.

Padahal ponsel GB masih aktif saat dihubungi.

"Pertama kali yang menemukan adalah keluarga. Karena selama beberapa hari dihubungi tidak ada respons, padahal handphone putrinya aktif," ujar Komarudin.

Merasa ada yang mengganjal, pihak kerabat pun menghampiri rumah korban.

Suasana rumah gelap gulita pada Rabu malam dan didapati kedua korban sudah tergeletak tak bernyawa.

"Lalu keluarga datang ke sini, dan sampai di lokasi lampu dalam keadaan mati. Saat dihidupkan, diintip dari luar, korban sudah tergeletak, di ruang tamu," kata Komarudin.

Kedua korban ditemukan tewas berlumur darah dengan luka di sekitar kepala hingga muncul dugaan bahwa mereka adalah korban pembunuhan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas